Miftah Fawzy Sarengat, Dokter ke-34 Meninggal karena Corona
Satu lagi seorang dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo Surabaya meninggal akibat virus corona (Covid-19), Rabu 10 Juni 2020. Dokter tersebut bernama Miftah Fawzy Sarengat. Dia sempat dirawat di Rumah Sakit Husada Utama (RSHU), kemudian dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo.
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengonfirmasi sudah ada 34 dokter yang gugur dalam menghadapi pandemi corona, sejak pertama kali kasus positif diumumkan di Indonesia pada awal Maret 2020.
Sebanyak 34 dokter tersebut meninggal dunia dengan status sebagai pasien positif dan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.
"Turut berduka cita yang amat mendalam atas wafatnya dr Miftah Fawzy Sarengat," ungkap PB IDI melalui unggahan di Twitter, Rabu.
"Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi kekuatandan keikhlasan dalam cobaan ini. Amin YRA," tulisnya dalam informasi tersebut atas nama Ketua Umum IDI, Daeng M Faqih.
Dalam informasi duka cita tersebut, dokter Miftah Fawzy merupakan Chief of Residen Ilmu Penyakit Dalam di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair).
Sementara itu, seperti dilaporkan Ngopibareng.id sebelumnya, sebagai penghormatan, jenazah dokter Miftah Fawzy Sarengat diantar melalui Gedung Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga.
Miftah Fawzy Sarengat adalah dokter yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Penyakit Dalam di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Dia kurang satu semester lagi untuk bisa menyandang gelar dokter spesialis. Namun, takdir berkata lain.
Selain terpapar corona, Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Joni Wahyuadi menyebut, dokter Miftah Fawzy Sarengat meninggal bukan hanya karena Covid-19 semata. Namun, ada penyebab penyakit komorbid yang memperburuk kondisinya.
Penyakit komorbid pada penderita Covid-19 memang dianggap berbahaya. Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Covid-19, Achmad Yurianto pernah menyebut jika resiko kematian lebih tinggi pada pasien dengan penyakit penyerta atau komorbid.
Beberapa penyakit komorbid yang paling banyak ditemukan adalah, hipertensi, diabetes, penyakit jantung, penyakit paru-paru. Termasuk dalam kategori penyakit paru-paru antara lain asma, penyakit paru obstruksi menahun, serta bronkitis kronis.
Berikut daftar nama 34 dokter meninggal dunia karena terpapar virus corona:
1. Prof. DR. dr. Iwan Dwi Prahasto (GB FK UGM)
2. Prof. DR. dr. Bambang Sutrisna (GB FKM UI)
3. dr. Bartholomeus Bayu Satrio (IDI Jakarta Barat)
4. dr. Exsenveny Lalopua, M.Kes (Dinkes Kota Bandung)
5. dr. Hadio Ali K, Sp.S (Perdossi DKI Jakarta, IDI Jaksel)
6. dr. Djoko Judodjoko, Sp.B (IDI Bogor)
7. dr. Adi Mirsa Putra, Sp.THT-KL (IDI Bekasi)
8. dr. Laurentius Panggabean, Sp.KJ (RSJ dr. Soeharto Herdjan, IDI Jaktim)
9. dr. Ucok Martin Sp. P (Dosen FK USU, IDI Medan)
10. dr. Efrizal Syamsudin, MM (RSUD Prabumulih, Sumatera Selatan, IDI Prabumulih)
11. dr. Ratih Purwarini, MSi (IDI Jakarta Timur)
12. Laksma (Purn) dr. Jeanne PMR Winaktu, SpBS di RSAL Mintohardjo. (IDI Jakpus)
13. Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim, MPH (Guru besar Epidemiologi FKM UI)
14. Dr. Bernadette Sp THT meninggal di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo (IDI Makassar)
15. DR.Dr. Lukman Shebubakar SpOT (K) Meninggal di RS Persahabatan (IDI Jaksel)
16. Dr Ketty di RS Medistra (IDI Tangsel)
17. Dr. Heru S. meninggal di RSPP (IDI Jaksel)
18. Dr. Wahyu Hidayat, SpTHT meninggal di RS Pelni (IDI Kab. Bekasi)
19. Dr. Naek L. Tobing, SpKJ meninggal di RSPP Jakarta (IDI Jakarta Selatan)
20. Dr. Karnely Herlena meninggal di RS Fatmawati (IDI Depok)
21. Dr. Soekotjo Soerodiwirio SpRad (Dosen FK Unpad, IDI Bandung)
22. Dr. Sudadi, MKK, SpOK (Dosen FK UI, IDI Jakarta Pusat)
23. Prof. Dr. H. Hasan Zain, Sp.P (IDI Banjarmasin)
24. Dr. Mikhael Robert Marampe (IDI Kab. Bekasi)
25. Dr. Berkatnu Indrawan Janguk (IDI Surabaya)
26. Dr. Irsan Nofi Hardi Nara Lubis, Sp.S (IDI Medan)
27. Dr. Boedhi Harsono (IDI Surabaya)
28. Dr. Soeharno (IDI Kediri)
29 Dr. Amir Hakim Siregar SpOG (IDI Batam)
30. Dr. Ignatius Tjahjadi SpPD (IDI Surabaya)
31. Dr. Esis Prasasti Inda Chaula, SpRad (IDI Tegal)
32. Dr. Hilmi Wahyudi (IDI Gresik)
33. DR. dr Heru Prasetya, SpB, SpU (IDI Banjarmasin)
34. dr. Miftah Fawzy Sarengat (IDI Balikpapan)