Mie dan Nasi Goreng Bang Khosim, Kuliner Tengah Malam Banyuwangi
Banyuwangi memang surganya kuliner. Di kota ujung timur pulau Jawa ini wisata kuliner bisa dilakukan 24 jam penuh. Bahkan ada salah satu kuliner yang baru buka menjelang tengah malam.
Salah satu kuliner tengah malam di pusat kota Banyuwangi adalah nasi goreng dan mie goreng Barokah (BR). Penjualnya M. Khosim, 50 tahun, warga Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi. Selain rasanya yang lezat, porsi jumbonya juga menjadi daya tarik tersendiri.
"Saya mulai buka pukul 23.00 WIB sampai jam 3 pagi. Maksimal setengah empat sudah tutup," jelasnya, Minggu, 12 November 2023 malam.
Warung sederhana dengan rombong ini mangkal di Jl. A. Yani Banyuwangi. Tepatnya beberapa meter di utara apotek Ima, Banyuwangi. Begitu dibuka, dagangan Bang Khosim, panggilan M. Khosim, langsung diserbu pelanggan. Tidak sedikit pelanggannya sudah menunggu sebelum warung buka.
Khosim menjelaskan, sudah 12 tahun berjualan nasi dan mie goreng. Sebelum mangkal di tempat itu, dirinya berjualan di sekitar Taman Blambangan. Dia berjualan keliling, tapi hanya di sekitar Taman Blambangan saja.
"Saat itu saya mulai berdagang sekitar pukul 21.00 WIB. Sekitar 8 tahunan jualan di sekitar Taman Blambangan," ungkapnya.
Sekitar 3 tahun terakhir, ia tidak lagi berjualan di Taman Blambangan. Dia mangkal di Jl. A. Yani. Khosim menyebut, hanya melayani pelanggan di tempat itu. Jadi, jika ada yang hendak beli di jalan saat dia berangkat, dipastikan tidak akan dilayani.
Untuk pemilihan tempat, Khosim menyebut tidak ada alasan khusus. Tapi lebih karena dirinya merasa cocok berdagang di tempat itu.
Mengenai alasan warungnya baru buka pukul 23.00 WIB, Khosim punya alasan yang cukup unik. Menghindari penertiban dari Satpol PP. Lokasinya berjualan di pinggir jalan protokol. Sehingga tidak mungkin berjualan di sana saat siang hari.
"Kalau jualannya siang hari pasti tidak boleh," katanya.
Satu porsi nasi atau mie goreng, hanya dihargai Rp12.000 saja. Jika ingin menambah telur ceplok hanya perlu menambah Rp3 ribu saja. Kalau ingin telurnya didadar, pembeli harus menambah Rp4 ribu.
Sama seperti harga mie goreng di Banyuwangi umumnya. Rasanya tentunya lezat. Dan mie-nya adalah mie besar khas Banyuwangi.
Yang membedakan dengan lainnya, porsinya yang sangat banyak. Satu porsi mie atau nasi goreng buatan Bang Khosim setara satu setengah porsi atau bahkan lebih dari porsi warung lainnya.
"Tetap untung, kalau gak untung gak dijual segitu," katanya mengenai porsi makanannya yang sangat banyak.