Metode Belajar Asal Finlandia Ada di Surabaya Lewat Kipina Kids
Finlandia dinobatkan menjadi negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Kini, metode pembelajaran tersebut dibawa ke Kota Pahlawan melalui Kipina Kids Surabaya.
Sekolah bertaraf internasional ini, mengajak anak-anak senang dengan kegiatan belajar sejak usia dini. Kipina Kids merupakan lembaga pendidikan anak usia dini yang menggunakan kurikulum Finlandia.
Meski demikian, semua pengajarnya menggunakan tenaga ahli Indonesia yang mendapatkan pengarahan khusus dari pengajar asal Finlandia.
"Ini langkah awal kami melakukan pendekatan pendidikan yang menyenangkan bagi anak-anak," kata CEO Kipina Kids Indonesia, Sudino Lim.
Perbedaan Cara Belajar
Menurut Lim, ada sejumlah perbedaan mengenai cara belajar yang ada di Indonesia dengan kurikulum yang diterapkan di Finlandia. "Cara pendekatannya sangat berbeda, sehingga itu yang bisa membangkitkan semangat anak-anak untuk belajar," terangnya.
Lim mengambil contoh, Kipina membuat ruang-ruang kelas berwarna pastel, karena warna-warna tersebut bisa meredam emosi anak. Berbeda dengan warna yang menyala seperti merah, kuning dan lainnya yang justru membuat emosi anak menjadi naik.
"Semuanya kami pikirkan, tidak hanya pendekatan tapi juga fasilitas yang memang mengutamakan kenyamanan anak dalam belajar," ujar Lim, Kamis, 11 Januari 2024.
Disisi lain, ungkap Lim pendidikan usia dini adalah fondasi untuk melanjutkan ke pendidikan tingkat selanjutnya. Baginya, 50 persen tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh lingkungan yang kondusif.
"Banyak dari orang tua yang tidak menyadari anak di SD nakal, tidak suka belajar hingga bolos karena dia tidak punya kecintaan ke sekolah. Inilah yang ingin kami tumbuhkan, ketika anak suka belajar sejak dini maka saat dia SD, SMP sampai SMA akan belajar terus," ungkap Lim.
Ada beberapa poin yang menjadi keunggulan kurikulum Finlandia. Antara lain staf pengajar hingga pemanfaatan teknologi. Salah satu kurikulum Finlandia yang terkenal adalah belajar sambil bermain.
"Selain itu, juga ada enam kurikulum inti yang mencakup perkembangan kognitif, numberasi, literasi yang sejalan dengan nilai-nilai pancasila," imbuhnya.
Dari sisi pengajar, pihaknya juga mengandeng pengajar profesional dari Finlandia untuk memberikan training atau pelatihan kepada guru-guru yang mengajar di Kipina.
"Untuk pengajar kalau bukan orang Finlandia kesini untuk berikan training, guru kami yang kami kirim kesana (Finlandia). Memiliki pengalaman mengajar dan jam terbang baru boleh menjadi guru," kata Lim.
Pihaknya pun berkomitmen untuk menciptakan fondasi yang kuat dalam sistem pendidikan Indonesia.
"Kami yakin pendekatan ini dapat membantu membina generasi muda yang cerdas dan terampil untuk masa depan Indonesia," tandasnya.
Advertisement