Mesum di Malam Nuzulul Quran, 7 Pasangan Gelap Digaruk
Petugas gabungan dari unsur Satpol PP, Denpom V/2, dan Polres Jombang melakukan operasi penyakit masyarakat di sejumlah hotel di wilayah Kecamatan Mojoagung, Jombang, Jawa Timur, Senin 18 April 2022 malam. Hasilnya petugas mendapatkan tujuh pasangan gelap yang tengah bermesraan di kamar hotel.
Ketujuh pasangan tersebut antara lain inisial D dari Kesamben yang berpasangan dengan M dari Watudakon, Kesamben. Lalu inisial S dari Keras, Diwek yang berpasangan dengan SN dari Mojotrisno, Mojoagung. Kemudian inisial SL dari Sumberagung, Perak yang berpasangan dengan MH asal Gresikan, Surabaya.
Disusul inisial S dari Grobogan, Mojowarno yang berpasangan dengan S dari Sedati Permai, Sidoarjo. Kemudian inisial AM dari Bronggalan, Surabaya berpasangan dengan S dari Samburan, Sooko, Mojokerto.
Dilanjutkanm inisial WW asal Glagah, Lamongan yang berpasangan dengan N dari Jiwan, Madiun. Terakhir yaitu inisial T dari Senden, Peterongan dengan pasangannya F asal Kepuhdoko, Tembelang, Jombang. Mereka digaruk petugas dari Hotel Mulya Jaya dan Hotel Sederhana.
Plt Kepala Satpol PP Jombang Purwanto mengatakan, razia dilakukan dalam rangka penerapan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Jombang tentang Larangan Pelacuran.
“Namun kegiatan malam hari ini, khusus dilaksanakan dalam rangka pembinaan kepada masyarakat kita yang melakukan penyimpangan, tidak sesuai dengan Perda Nomor 15 Tahun 2009 tentang Larangan Pelacuran,” beber Purwanto.
Ketujuh pasangan tak resmi yang terjaring razia tersebut kemudian dibawa petugas ke Kantor Satpol PP Jombang. “Hari ini bersama dengan tim, turun di daerah Jombang sebelah timur, ada tujuh pasang yang berhasil kita amankan,” imbuhnya.
Petugas meminta ketujuh pasangan menulis surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. “Mereka hari ini kita bawa ke Kantor Satpol PP dalam rangka untuk dibina dan diarahkan agar tidak mengulang lagi,” ungkap Purwanto.
Sebagai shock therapy, petugas juga menerapkan sanksi dalam bentuk penjemputan yang dilakukan keluarga masing-masing. Sebab saat ini masih suasana bulan Ramadan. “Ini menjadi sesuatu yang tidak elok manakala ada pembiaran dari kita,” tandasnya lagi.
Advertisement