Meskipun Dimusuhi, Begini Sikap Pejuang Islam dalam Berdakwah
Sikap para pejuang Islam terhadap mereka yang memusuhi harus tetap bersikap baik. Menjadi etika sosial dan kerukunan tetap ditekankan dalam Islam.
Ust Nasrudin bin Hassan at Tantawi, memberikan penjelasan atas Hadits Nabi berikut ini.
Dari Abdullah ibn Masu’ud Rha telah berkata, aku seolah-olah masih melihat Rasulullah SAW sedang menceritakan kisah seorang Nabi dari para Nabi yang telah dipukul oleh kaumnya sehingga berlumuran darah.
Dia menyapu darah di wajahnya seraya berkata :
رَبِّ اغْفِرْ لِقَوْمِي فَإِنَّهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
Wahai Tuhanku, Ampunilah kaumku maka sesungguhnya mereka tidak mengetahui.
(Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)
Penjelasan Hadits
1. Melangkah kaki menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim yang memperjuang dan mempertahankan agamanya sangat sulit dan penuh rintangan. Saban hari dan waktu dia akan dihadapkan kata nista, arogansi dari orang lain, dan tekanan dari pelbagai pihak.
2. Namun kepribadian seorang pejuang yang hebat bukan saja tidak mengalah dan tidak takut pada celaan orang yang mencela, malah dia tidak bertindak balas dengan tindakan buruk dan jelek sebagaimana dirinya diperlakukan.
Justeru inilah yang diajar oleh Allah SWT.
وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ
Dan tidaklah sama perbuatan yang baik dan perbuatan yang jahat. Tolaklah (kejahatan yang ditujukan kepadamu) dengan cara yang lebih baik.
Apabila engkau berbuat demikian, maka orang yang punya permusuhan terhadapmu dengan serta merta akan menjadi seolah-olah seorang sahabat karib. (Al-Quran Surat Fussilat: 34)
3. Al Maraghi menyebut di dalam tafsirnya:
"Balaslah keburukan mereka dengan kebaikan, hadapilah kekasaran mereka dengan kemaafan dan hadapilah kemarahan mereka dengan kesabaran."
Sesungguhnya jika kamu bersabar dan memperlakukan mereka seperti itu pasti mereka akan malu sendiri sehingga mereka akan berhenti melakukannya. (Tafsir al-Maraghi, 12/6073)
4. Memang tidak mudah untuk memaafkan kekasaran orang yang memusuhi kita. Begitu juga sukar untuk kita bersabar atas segala ketamakan dan fitnah yang dilemparkan kepada Islam dan para pejuangnya.
5. Namun itulah asuhan Islam yang begitu tinggi nilai akhlaknya. Tidak hanya sesama Muslim dan saudara seiman, bahkan terhadap mereka yang memusuhi Islam dan para pejuangnya, Islam mempunyai akhlaknya yang sangat unik, hebat dan mulia untuk dipraktiskan.
6. Lihat saja para Nabi Alaihimussalam. Malah apa yang Nabi Muhammad SAW ceritakan dalam hadits di atas, bukan saja mengenai Nabi-Nabi terdahulu, tetapi juga dialami oleh Nabi Muhammad SAW sendiri dalam peperangan Uhud.
7. Saat mengalami kecederaan yang parah, insan bergelar Nabi Akhir Zaman ini mendoakan agar Allah SWT ampunkan kaumnya yang telah bertindak keras dan kasar ke atas dirinya. Lihat betapa sabar insan yang diutuskan oleh Allah Ta'ala agar kita mencontoh dan meneladaninya.
8. Pejuang tidak hanya memikirkan tentang dirinya (yang kesakitan dan kepedihan diperlakukan oleh pihak yang memusuhinya) tetapi dia mendahulukan masa depan Islam yang diperjuangkan agar diterima oleh semua termasuk mereka yang memusuhinya pada hari ini.
9. Lebih menarik dan hebat, para pejuang Islam tidak pernah memandang mereka yang memusuhinya itu sebagai musuh. Sebaliknya senantiasa berdoa agar mereka menerima Islam dan perjuangannya pada suatu masa kelak. Justeru inilah matlamat perjuangan dan dakwah Islam.
Wallahu a'lam bisshawab. Sekian.
Dzikir Harian
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Sayyidul Istighfar
اللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآ إِلٰهَ إِِلآّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوْءُ بِذنْبِي، فَاغْفِرْلِيْ ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إلاَّ أَنْتَ
Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Shalawat Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya.
زيني الياس
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, berakhlak mulia, memiliki rasa malu, mulia di dunia mulia di akhirat. Amin..!!!
Advertisement