Meski Tak Ada Duit, Khofifah Larang Siswa Putus Sekolah
Biaya jangan sampai jadi kendala siswa putus sekolah. Mereka wajib mengenyam pendidikan mulai jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga kuliah. Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menegaskan, negara yang akan memberikan subsidi pendidikan bagi warganya.
“Siswa siswi ayo sekolah. Tidak usah khawatir, jangan putus sekolah karena alasan tidak ada duit'e (uang). Negara itu terus memberikan subsidi pendidikan bagi semua mulai dari SD sampai S1. Jadi harus sekolah setinggi-tingginya,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Selasa 10 Maret 2020.
Usai tinjau Ujian Sekolah Berbasis Komputer di SMA Trimurti Surabaya, Khofifah menjelaskan, jenjang pendidikan SD dan SMP biaya pendidikan ditanggung oleh Pemerintah Daerah tingkat Kota/Kabupaten. Contohnya, Kota Surabaya sudah menggratiskan biaya pendidikan SD-SMP.
Untuk tingkat SMA/SMK, provinsi yang bertanggung jawab atas gratisnya pendidikan. Lalu untuk jenjang kuliah, Pemerintah Pusat melalui kementerian-kementeriannya akan menggelontorkan beasiswa.
“Tidak usah takut untuk tidak sekolah kalau tidak memiliki biaya. Negara bertanggung jawab semuanya,” tegas Khofifah.
Seperti diketahui, Pemprov Jatim sudah menyelenggarakan program Pendidikan Gratis Berkualitas (TisTas) untuk jenjang SMA dan SMK. Program ini diluncurkan sejak Khofifah menjabat gubernur.
Program TisTas bertujuan untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia di Provinsi Jatim. Selain itu juga untuk memangka angka putus sekolah di Jatim yang cenderung tinggi.
“Hal Ini penting untuk kami sampaikan ke masyarakat, karena awal kami di pemprov rata-rata lama sekolah Jatim 7,34, artinya SMP kelas 2, banyak siswa yang drop out. Kami ada terus dorong agar tidak ada siswa putus sekolah di Jatim,” janji Khofifah.
Bahkan saat ini, untuk menyasar masyarakat lebih luas lagi. Pada pertengahan tahun 2020, Pemprov Jatim akan meluaskan program TisTas untuk pendidikan jenjang Madrasah Aliyah, baik negeri maupun swasta. Sehingga semua warga bisa merasakan dampak dana pendidikan Pemprov Jatim yang nilainya lebih dari Rp30 triliun.