Meski Pelaku Telah Ditangkap, Masih Ada Misteri Kasus Novel
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mohammad Mahfud MD mengkui, ada soal yang misteri dalam kasus penyerangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan ke lembaga peradilan.
"Ya, ditangkapnya dua pelaku penyerangan Novel oleh pihak kepolisian adalah sebuah hal yang baik. Namun, ada hal-hal yang masih menjadi misteri usai penangkapan itu. Biar diungkap dalam persidangan," tutur Mahfud MD, usai menghadiri peringatan haul ke-10 Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu 28 Desember 2019.
Mahfud MD pada kesempatan itu, menjadi pembicaraan Gus Mus. Karena, dalam pandangan Gus Mus, Mahfud adalah kiai yang memahami agama. "Jadi, pada saat dibully, saya pun mengikuti. Orang-orang itu tidak tahu kalau Pak Mahfud MD itu kiai. Wong dia orang Madura, yang kebetulan jadi pejabat," kata Gus Mus memaklumkan.
Pada bagian lain, Mahfud MD mengaku, dalam kasus Novel Baswedan masih ada yang terselubung nanti akan terbuka di pengadilan. Karena itu, ia berharap ada pihak penegak hukum yang mengungkap kasus itu semua.
"Kita serahkan ke polisi, kejaksaan kemudian hakim, itu saja," kata dia.
"Kami percayakan ke pengadilan berikutnya. Kan pengadilan akan membuka semua tabir yang terselubung dari seluruh kasus itu," kata Mahfud.
Sebelumnya, diberitakan Polri telah menangkap pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan pada Kamis 26 Desember 2019 lalu.
"Kami tim teknis bekerja sama dengan Satkor Brimob, mengamankan pelaku yang diduga telah melakukan penyerangan kepada Saudara NB (Novel Baswedan)," kata Kepala Bareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat 27 Desember 2019.
"Pelaku dua orang, insial RM dan RB. (Anggota) Polri aktif," kata Listyo melanjutkan.
Pelaku penyerangan dan teror terhadap Novel Baswedan baru berhasil diungkap Polri setelah kasus itu terjadi lebih dari 2,5 tahun.
Novel diserang pada 11 April 2017 saat berjalan menuju kediamannya, setelah menunaikan ibadah shalat Subuh di Masjid Al Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Akibat penyiraman air keras ini, kedua mata Novel terluka parah. Dia sempat menjalani operasi mata di Singapura.
Advertisement