Meski Kehilangan Pelatih Kepala, Persewangi Siap Songsong Liga 4 Jawa Timur
Liga 4 Jawa Timur (Jatim) akan bergulir mulai 5 Januari 2025. Hasil drawing, Persewangi Banyuwangi berada di Grup A. Persewangi akan bersaing bersama dengan klub Banyuwangi Putra, PSSS Situbondo, dan Persebo Muda Bondowoso.
Meski baru kehilangan Pelatih Kepala Syamsuddin Batola, Persewangi siap menghadapi kompetisi dan mempersembahkan kemenangan untuk almarhum.
Liga 4 Jawa Timur 2025 akan diikuti 66 tim yang terbagi dalam 14 grup. Ajang ini digelar dengan format home tournament dengan menggunakan sistem setengah kompetisi.
Di babak penyisihan, tim dibagi ke dalam 16 grup, dengan masing-masing grup akan diisi empat hingga lima tim. Pertandingan pertama Grup A akan digelar pada 6 Januari 2025.
Dalam pertandingan Grup A ini, Asprov PSSI Jatim menunjuk Persewangi sebagai tuan rumah dengan venue Stadion Diponegoro, Banyuwangi. Dengan status tuan rumah, Persewangi memiliki keuntungan lebih. Dukungan penuh dari suporter fanatik diharapkan mampu mendongkrak semangat juara tim berjuluk Laskar Blambangan ini.
“Kami sudah menyiapkan tim ini sekitar 3 bulan," jelas Humas Persewangi Banyuwangi Rudi H Latif, Sabtu, 14 Desember 2024.
Tergabung dalam Grup A, Persewangi akan menghadapi persaingan sengit dari tim-tim asal daerah tetangga dan tim sekota Banyuwangi Putra. Pertandingan derby melawan Banyuwangi Putra akan menjadi laga yang paling ditunggu-tunggu para pecinta sepak bola Banyuwangi.
Meski baru saja kehilangan pelatih kepala, Syamsuddin Batola, Tim Persewangi Banyuwangi menunjukkan semangat juang untuk menjaga asa menghadapi kompetisi Liga 4. Jumat, 13 Desember 2024, sore, para pemain telah melakukan latihan perdana di homebase Persewangi, Lapangan AIL, Desa Badean, Banyuwangi.
Latihan itu diikuti hampir seluruh pemain dengan suasana haru. Sebelum latihan dimulai, asisten pelatih memasangkan pita hitam pada seluruh pemain sebagai tanda duka tim. Kepergian mendadak Syamsuddin Battola dalam kecelakaan sehari sebelumnya menjadi pukulan berat tim.
Meski demikian menurut Rudi, para pemain berkomitmen untuk tetap fokus dan melanjutkan perjuangan pelatih mereka itu. Para pemain bertekad untuk menghormati pelatih Syamsuddin Batola dengan tetap berlatih keras.
Rudi menegaskan, latihan itu merupakan keinginan dari para pemain. Kepergian pelatih Kepala Persewangi memotivasi para pemain untuk terus berlatih keras. Dia memastikan hingga saat ini Persewangi tetap menganggap Syamsuddin Batola sebagai pelatih kepala mereka.
"Target coach untuk membawa Persewangi promosi ke liga 3 menjadi motivasi kita. Kita akan tetap berlatih dan bermain dengan keras seperti saat coach masih ada," tegasnya.
Manajemen masih belum memikirkan siapa pengganti Syamsuddin. Persewangi akan tetap melanjutkan peninggalan yang dibawa coach Batolla. Dia juga memastikan tidak akan banyak perubahan strategi permainan yang digunakan Persewangi selama ini.
"Tiga asisten pelatih yang mendampingi coach kita lihat sudah cukup mumpuni. Mereka mendapat ilmu langsung dari coach Batolla. Kita optimis untuk kick off sampai akhir penyisihan grup kita masih siap," ujarnya.
Kapten Persewangi, Anis Mujiono mengatakan, dia dan rekan-rekannya benar-benar terpukul dengan kepergian Syamsuddin Batola. Tapi, tim tidak ingin terus larut dalam kesedihan dan menyia-nyiakan bekal ilmu yang telah diberikan almarhum. Ilmu yang diberikan Almarhum Syamsuddin Batola akan menjadi spirit untuk Persewangi.
“Nanti setiap kemenangan yang kita lalui akan kita persembahkan untuk coach Syamsuddin," katanya.
Tim Persewangi menyadari tidak akan ada kemenangan yang bisa terwujud jika para pemain tidak berlatih keras. Anis mengatakan salah satu legacy atau warisan yang diberikan coach Syamsuddin adalah semangat bekerja keras untuk memenangkan pertandingan.
"Kita dan teman-teman ingin mengenang almarhum dengan berlatih keras. Ini cara kita untuk bisa menghormati coach," ujarnya.