Presiden Tetap Ngotot Ajukan Omnibus Law
Presiden Joko Widodo menyampaikan pentingnya soal penyederhanaan regulasi yang tengah dilakukan oleh pemerintah melalui omnibus law. Setelah menyerahkan draf omnibus law tentang perpajakan, pemerintah akan mengajukan draf omnibus law cipta kerja ke DPR minggu depan.Sementara beberapa organisasi buruh menolak omnibus law cipta kerja tersebut melalui unjuk rasa.
"Omnibus law ini adalah dalam rangka persaingan, kompetisi negara kita dengan negara-negara lain agar kita lebih fleksibel, lebih lincah, lebih kompetitif dalam hal apa pun. Karena sekarang ini dan ke depan bukan negara kaya mengalahkan negara miskin, bukan negara besar mengalahkan negara kecil, tetapi negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat dan kita ingin jadi negara yang cepat," kata Presiden saat menghadiri pengukuhan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura masa bakti 2019-2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, pada Jumat, 24 Januari 2020 malam.
Presiden pada kesempatan itu juga berbicara tentang pilkada serentak yang akan digelar tahun 2020.
"Tahun 2020 ini, kita akan gelar pilkada serentak di 270 daerah. Saya hanya titip, marilah kita menjaga agar pilkada yang sebanyak 270 itu berjalan aman, damai, bermartabat, dan demokratis," kata Presiden.
Sehubungan dengan pesta demokrasi Pilkada serentak Kepala Negara menyerukan agar kontestasi politik tersebut jangan diwarnai dengan hal-hal negatif seperti penggunaan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), hingga fitnah dan ujaran-ujaran kebencian.
"Jangan sampai ada lagi politik SARA, stop, enggak ada itu. Jangan lagi ada hoaks, jangan lagi ada ujaran-ujaran kebencian, jangan lagi saling fitnah, saling hujat menghujat. Saya yakin ini bisa dimotori oleh Partai Hanura," ujarnya.
Menurut Presiden, situasi yang kondusif sangat diperlukan bagi setiap negara untuk melakukan pembangunan. Untuk itu, stabilitas politik dan keamanan menjadi sangat penting untuk dijaga bersama.
Situasi yang kondusif itu sekarang sangat diperlukan sekali, stabilitas politik dan keamanan itu sangat diperlukan sekali oleh negara manapun, negara kita juga dalam rangka pembangunan negara yang kita cintai. Karena bangsa ini masih memiliki pekerjaan dan agenda-besar yang harus di selesaikan dengan cepat. Sebab itu Presiden mengajak Partai Hanura turut menjaga stabilitas politik nasional.
Di akhir sambutannya, Presiden menyampaikan apresiasi atas dukungan Partai Hanura kepada pemerintah. Ia juga menyampaikan selamat bagi DPP Partai Hanura masa bakti 2019-2024 yang telah dikukuhkan.
Oesman Sapta Odang, terpilih kembali menjadi Ketua Umum Partai Hanura. Sedang pendiri Hanura Wiranto tersingkir, tidak memiliki jabatatan apapun di kendaraan politik yang ia bangun.