Meski Dibuka, Bioskop di Malaysia Pilih Tutup
Operasional bioskop di Malaysia sudah dibuka kembali sejak Juli lalu. Pemerintah negeri Jiran itu mulai melonggarkan pembatasan bertahap, pada Juni lalu. Namun, kini sejumlah bioskop di Malaysia memilih tutup lantaran keterbatasan rilis film dan pembatasan sosial yang berlangsung sebagian.
Keputusan itu disampaikan oleh Asosiasi Pameran Film Malaysia (MAFE). Operator bioskop di Malaysia ini mengambil keputusan untuk menghentikan sementara operasional semua bioskop mereka di seluruh negeri atau provinsi. MAFE mengatakan keputusan tersebut akan dilaksanakan November ini, lewat pernyataan tertulis, Sabtu 31 Oktober 2020.
GSC Cinemas dan TGV Cinemas akan berhenti beroperasi pada 2 November dan seterusnya, sedangkan bioskop lain akan menangguhkan pemutaran film dan operasi mereka pada bulan itu juga.
"Penutupan ini adalah keputusan kohesif yang diambil oleh industri sehubungan dengan implementasi Perintah Kawalan Pergerakan (MCO) Bersyarat baru-baru ini, yang mengharuskan bioskop untuk tetap tutup, ditambah dengan kurangnya rilis film baru dalam jangka pendek yang sangat penting untuk menarik penonton bioskop kembali ke bioskop," katanya.
Saat ini GSC Cinemas baru menutup operasinya untuk November sedangkan operator jaringan bioskop ini berencana untuk memulai kembali aula pada Desember. Operator lain akan terus memantau situasi dan bereaksi sesuai kondisi pasar setelah membaik.
Namun semua setuju bahwa bantuan pemerintah dan dukungan untuk industri yang sedang ini, sangat dibutuhkan.
Industri bioskop terpukul karena pandemi. Kerugian disebutkan mencapai 90 persen dari pendaatan normal. CEO Golden Screen Cinemas Koh Mei Lee kepada media setempat mengatakan industri ini mengalami kerugian sebesar RM1,3 juta per hari atau Rp4 miliar lebih yang berarti total kerugian RM475 juta pada 2020, dibandingkan dengan keuntungan sebesar RM102 juta pada 2019. (Ant)