Meski dengan Keterbatasan, Tak Menghentikan Siok Young Rayakan Imlek
Menyambut Tahun Baru Imlek mempunyai cara tersendiri bagi setiap warga kampung Pecinan, Tambak Bayan, Surabaya. Pasalnya mereka yang keturunan Tionghoa masih memegang tradisi dari leluhur mereka.
Seperti halnya Go Siok Young, meski usia sudah menginjak 72 tahun dan seumur hidupnya ia habiskan di kampung tersebut. Namun, ia selalu mensyukuri apa yang ia punya di tempatnya lahir. Meski tempat tinggalnya berukuran tak lebih dari 4 meter persegi Siok Young tetap merayakan Imlek 2018.
"Di tahun ini saya hanya merayakan Imlek dengan sederhana, hanya menu koloke, ayam saos inggirs, capjay. Dan itu pun saya tidak masak sendiri, alias beli," kata pria yang memikiki panggilan Jawa Bengawan.
Selain itu, pada tahun ini ia mengalami musibah, yakni sakit jantung dan membuatnya baru keluar dari rumah sakit. Ini yang membuat dia harus rela hanya sembahyang di rumah.
"Padahal kalau malam tahun baru itu saya selalu menyempatkan sembahyang di klenteng, tapi ini saya lakukan di rumah. Sebab baru keluar dari rumah sakit dan tidak boleh dokter keluar malam," ucapnya.
Meski begitu, menurutnya melakukan ibadah di manapun sama saja. Tak harus berangkat ke klenteng. Karena baginya niat adalah yang terpenting untuk menghantarkan doa yang ia panjatkan.
Tak hanya itu, dalam doanya di Tahun Baru Imlek kali ini, Siok Young berharap, selalu diberi kesehatan dan panjang umur, serta selalu mendapat rezeki yang berlipat-lipat.
"Harapan saya yakni sukses selalu, dan mendapat rezeki yang berlipat. Sebab tahun ini shio yang saya miliki sama dengan tahun baru kali ini, yakni Anjing Tanah," ungkapnya. (hrs)