Meski Deflasi, Kepala BI Malang Nilai Perekonomian Masih Aman
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Malang, Azka Subhan, menilai deflasi yang dialami Kota Malang pada Agustus 2020 sebesar -0,06 persen. Maupun yang dialami pada Maret 2020, sebesar 0,41 persen dan pada April 2020 sebesar -0,12 persen.
Catatan tersebut terang Azka, masih dalam prediksi dari pihak Perwakilan BI Malang, yang menargetkan pada 2020 ini inflasi berada dikisaran 3 persen dan deflasi dikisaran minus 1 persen.
"Sehingga sepanjang masih dalam range tersebut tingkat inflasi masih terjaga," tuturnya pada Rabu 2 September 2020.
Kantor Perwakilan BI Malang sendiri menargetkan angka inflasi di Kota Malang pada 2020, ini dikisaran 3 persen lebih. "BI optimis inflasi Kota Malang masih sejalan dengan pencapaian sasaran inflasi tahun 2020, yaitu dikisaran 3 persen lebih," kata Azka.
Pada Agustus 2020 ini, Azka menerangkan deflasi di Kota Malang disebabkan oleh adanya peningkatan pasokan di pasar khususnya untuk komoditas bahan makanan.
"Karena seiring dengan telah dimulainya masa panen sehingga harga bahan makanan cenderung mengalami penurunan," ujarnya.
Selain karena harga bahan makanan kata Azka, deflasi di Kota Malang juga dipengaruhi oleh penurunan harga di tarif angkutan udara.
"Oleh karena itu mencermati deflasi yang terjadi di bulan Agustus 2020 ini lebih disebabkan karena faktor seasonal atau musiman," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Kota Malang pada Agustus 2020, mengalami deflasi sebesar 0,06 persen yang didorong oleh adanya penurunan harga pada kelompok pengeluaran transportasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Sunaryo menjelaskan kelompok pengeluaran transportasi mengalami penurunan harga tertinggi sebesar 1,46 persen dibandingkan dengan kelompok pengeluaran yang lain.