Meski dapat Medali Perunggu, Riau Ega Tetap Kebanggan Jatim
Atlet Jawa Timur, Riau Ega Agata Salsabilla berhasil meraih medali perunggu di nomor Archery Recurve Men’s Individual di Asian Games 2018.
Medali perunggu yang didapatkan oleh Riau Ega adalah medali ke-66 untuk kontingen Indonesia di ajang Asian Games 2018 yang diadakan di Jakarta dan Palembang.
Ega yang juga sebagai Mahasiswa Universitas Narotama Surabaya meraih medali perunggu usai mengalahkan Abdullin Ilfat, pemanah asal Kazakhstan.
"Alhamdulillah saya bahagia sekali karena bisa turut menyumbangkan medali untuk Merah Putih di Asian Games kali ini," kata Ega.
Kemenangan Riau Ega ini tak lepas dari konsentrasi penuh yang ia lakukan sepanjang pertandingan. Ega mengaku tidak mau begitu saja menyerah dan tidak mendapatkan medali apapun di Asian Games 2018.
"Saya harus fight karena kalau kalah saya tidak akan mendapatkan apa-apa. Saya mencoba terus fokus dengan teknik saya serta sasaran, jadi sama sekali tidak ada waktu untuk menghiraukan apapun yang lainnya," ujarnya.
Ega pun tidak merasa lebih unggul dari Ilfat karena permainan sang lawan juga sangat bagus sebelum melawan dirinya di perebutan medali perunggu itu.
Konsentrasi penuh di perebutan medali perunggu itu ia lakukan karena sebelumnya ia gagal masuk ke babak final setelah harus tunduk dari lawannya, Lee Woojin dari Korea Selatan.
"Kendalanya kenapa bisa sampai gagal masuk final, sebenarnya karena masalah cuaca saja. Woojin juga lebih tepat ke titik tengah sasaran, sehingga meskipun saya sudah berusaha keras untuk mengejar tapi memang permainannya bagus sekali dan kami hanya selalu selisih 1 poin terus," lanjut mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Dukungan dari keluarga menjadi semangat tersendiri bagi Ega. Ia merasa sangat termotivasi terutama untuk memenuhi janjinya kepada almarhumah ibu mertuanya untuk meraih medali di Asian Games 2018.
"Support dari Universitas Narotama juga sangat tinggi. Saya selalu menjalin komunikasi dengan teman-teman dan Ibu Rektor yang terus memotivasi dan menyemangati," lanjut Ega.
Ega mengaku sangat senang mengikuti Asian Games 2018 karena banyak sekali pengalaman yang ia dapat. Ada pula cerita unik ketika ia bersama atlet dari berbagai negara di Wisma Atlet.
"Waktu di Wisma Atlet sempat berebut buah Manggis dengan atlet dari negara lain. Buah Manggis itu ternyata banyak yang suka sampai kadang sebelum volunteer yang membawakan buah itu pergi, buahnya sudah habis lagi," ceritanya.
Pria asal Blitar itu bersyukur dengan bonus dan hadiah yang ia dapatkan berkat keberhasilannya meraih medali perunggu. Namun ia sendiri tidak terlalu fokus akan hal itu.
Ia hanya berpikir bonus dan hadiah itu tentu akan ia gunakan untuk kepentingan yang bermanfaat dan kebutuhan yang menjadi prioritas.
"Fokusnya saat ini mengejar tiket Olimpiade yang akan dibuka tahun depan. Juga pastinya mempersiapkan diri untuk meraih emas di Sea Games 2019," tutur Ega.
Sebagai atlet panahan yang sudah banyak mencetak prestasi, Ega berpesan agar para atlet junior selalu berusaha melakukan apa yang terbaik serta tetap fokus dan mengikuti apa kata pelatih.
Ia pun berpesan pada mahasiswa baru Universitas Narotama Surabaya agar menjadi lulusan yang berkualitas.
"Semoga lembaran baru yang akan kalian mulai ini dapat berbuah baik dan membawa Universitas Narotama berjaya di mata nasional dan internasional," ujarnya.
Sementara itu dari perwakilan Jatim, Ega tak sendirian di cabor panahan. Diananda Choirunisa juga menyumbangkan perak di Asian Games. (hrs/wit)
Advertisement