Sekretaris PDIP Ingatkan Peserta Konvensi Jangan Terlalu Berharap
Jelang pemilihan Wali Kota Surabaya pada tahun 2020, PDI Perjuangan sekitar Oktober tahun lalu, sempat membuka konvensi untuk menjaring bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya. Belasan nama sudah mendaftar, baik kader maupun non kader. Mulai dari level DPC hingga DPP.
Namun, meski sudah hampir tiga bulan konvensi berlalu, nama yang akan diusung oleh PDIP Perjuangan dalam pemilihan Wali Kota Surabaya, hingga saat ini ternyata belum muncul. Bahkan, menurut Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Baktiono, surat rekom tidak pasti akan turun ke orang yang daftar konvensi.
“Untuk rekom urusan DPP. Mau peserta konvensi apa bukan ya terserah DPP. Jadi, rekom tak pasti turun ke mereka yang ikut seleksi atau konvensi tersebut. Karena DPP memiliki hak tersendiri untuk menentukan calon yang akan kami usung,” kata Baktiono, Rabu 15 Januari 2020 di DPRD Kota Surabaya.
Baktiono mengatakan, DPP memiliki hak menentukan calon wali kota dan calon wakil wali kota yang akan diusung oleh Partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut. Salah satu pertimbangan adalah program, visi, misi, dan track record sebelumnya. Sehingga menurut Baktiono, DPP ingin yang diusung adalah calon yang berkualitas, dan bisa mengedepankan kepentingan rakyat Surabaya.
“Banyak factor yang mempengaruhi rekom itu. Semua sedang digodok oleh DPP. Tugas kami Cuma menjaring yang kemudian diserahkan ke DPD, lalu diteruskan ke DPP. Semua pasti dipertimbangkan. Visi, misi, program, dan track record,” katanya.
Meski begitu, ia meminta para calon yang ikut mendaftar di konvensi PDI Perjuangan saat itu untuk tidak kecewa, jika alhasil surat rekom tidak turun kepada mereka. Ia berharap, mereka bisa legowo dan menerima keputusan DPP PDI Perjuangan.
“Ya kalau kecewa wajar. Tapi masa ikut kompetisi terus tidak menang lalu kecewa? Kami semua patuh keputusan DPP. Jadi tidak masalah kalua ada yang kecewa seperti itu. Ini semua sudah ranah internal DPP. Mau direkom atau tidak urusan DPP,” katanya.
Seperti diketahui, pada 15 September 2019, PDI Perjuangan secara resmi, membuka pendaftaran bakal calon calon kepala daerah yang diproyeksikan bertarung pada pemilihan kepala daerah Surabaya 2020 mendatang. Penjaringan dilakukan mulai dari level DPC, DPD, hingga DPP PDI Perjuangan.
Setelah itu, PDIP juga sudah menggelar fit and proper test pada 18 September 2019. Setidaknya ada 15 orang yang mengikuti tahap fit and proper test saat itu. Mulai dari Dyah Katarina, Armuji, Anugrah Ariyadi, Chrisman Hadi, Laksamana Muda Untung Suropati, Fandi Utomo, hingga Lia Istifhama.