Punya Empat, Satu Mesin PCR Malang Belum Beroperasi
Mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) swab yang dihibahkan oleh salah satu perusahaan swasta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Malang belum dioperasikan. Jubir Satgas Covid-19 Kota Malang, Husnul Mu'arif menuturkan jika pengoperasian terkendala pelatihan operator mesin yang belum tuntas.
"Masih memberikan pelatihan kepada petugas kita untuk mengoperasikan mesin PCR tersebut. Jadi untuk hari ini masih belum ada (test sampel swab)," ujarnya pada Selasa 4 Agustus 2020.
Husnul memperkirakan, pelatihan akan berlangsung selama tiga sampai empat hari ke depan. Setelah itu, baru mesin PCR swab tersebut bisa dioperasikan. "Mesinnya kami tempatkan di RSUD Kota Malang. Karena telah memenuhi syarat seperti luas ruangan dan ditempatkan di ruangan yang bertekanan negatif," jelasnya.
Sementara itu, Walikota Malang, Sutiaji menuturkan dengan adanya tambahan satu mesin PCR tersebut, bisa mempercepat proses tracing, testing, dan treatment yang dilakukan oleh Pemkot Malang.
Total Kota Malang saat ini memiliki empat mesin PCR swab yang ada di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), RS Lavallete, RS Universitas Brawijaya, dan RSUD. "Sehingga proses, tracing, testing dan treatment, bisa berjalan dengan baik dan seluruh ASN saya mohon sekali lagi kalian menjadi garda terdepan mensosialisasikan protokol Covid-19," katanya.
Dengan bantuan PCR ini, terang Sutiaji, akan mempercepat proses hasil test swab pasien suspek Covid-19, sehingga dengan begitu Satgas Covid-19 Kota Malang, bisa segera memberikan treatment kepada pasien bersangkutan.
“Kami tidak bisa melakukan tracing kepada masyarakat sebelum ada kepastian orang ini terkonfirmasi positif atau tidak. Kalau kami punya (PCR swab) khusus untuk Kota Malang kami akan lebih concern untuk memantau hasilnya," jelasnya.
Sutiaji menyampaikan kapasitas alat PCR swab tersebut bisa menguji sampel swab sebanyak 32 sampel tiap 30 menit, setiap harinya.