Mesin Mati di Tanjakan, Truk Mundur Hantam Rombongan Ziarah Wali
Jaga jarak. Dua kata itu sering tertulis di bak belakang kebanyakan truk besar. Seperti dum truck hingga trailer.
Peringatan itu sangat penting. Demi keamanan kendaraan yang ada di belakangnya agar bisa memosisikan jarak aman. Tegasnya, jangan terlalu dekat. Apalagi tidak waspada, bisa celaka.
Seperti halnya kecelakaan yang terjadi di jalan raya Daendels jurusan Tuban -Gresik, tepatnya di Dusun Belik , Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Lamongan.
Sebuah mini bus bernopol T 7810 AB, yang disopiri Udin Zainudin, 55 tahun, asal Kampung Ciarutun Udik, Kecamatan Pamidahan, Bogor dengan penumpang rombongan ziarah wali asal Desa Gunungmenyan, Kecamatan Luwihiyang, Bogor, Jawa Barat.
Sejumlah 17 penumpangnya mengalami luka-luka dan sebagian harus dirawat di RSUD dr Soegiri Lamongan akibat terlanggar dum truck bermuatan pasir silikon yang berjalan mundur karena tidak mampu melaju di jalan tanjakan depan SPBU Dusun Belik.
Karena jarak yang begitu dekat, Udin Zaenudin, 53 tahun, sopir bus, tidak mampu menghindar dan terjadilah kecelakaan itu. Kontan saja bus terperosok ke bahu jalan. Masih untung tidak dan terguling total.
Dari sejumlah 30 penumpang yang terluka, 7 orang mengalami luka serius sehingga harus mendapatkan perawatan khusus. Tiga korban hanya mengalami trauma. Sisanya, kebanyakan lecet biasa.
Kejadian itu mengundang perhatian warga. Tapi tidak sekadar menonton, melainkan turut membantu polisi mengevakuasi korban.
Seketika itu korban dilarikan ke Puskesmas Brondong. Karena ada yang perlu mendapatkan penanganan serius, akhirnya dirujuk ke RSUD Soegiri Lamongan.
"Ada korban yang patah tulang sehingga perlu rawat inap, luka biasa dan ada beberapa korban luka ringan akibat benturan, " kata Kasatlantas Polres Lamongan, AKP Aristianto Budi Sutrisno, Rabu, 16 Februari 2022.
Kecelakaan Selasa, 15 Februari 2022 sekitar pukul 18.30 itu bermula saat dump truk nopol H 1587 VL yang dikemudikan Rico Setyo Budi, 27 tahun, asal Plumpang, Tuban melaju dari barat ke timur.
Tepat di tempat kejadian perkara (TKP) tiba-tiba mesin truk mati dan berjalan mundur. Akibatnya mini bus yang ada di belakangnya dengan jarak terlalu dekat langsung tertabrak.
"Ketika kita tanya, sopir truk mengaku kalau tiba-tiba mesin mati dan setir terkunci," kata Aristianto.
Kini, kasusnya sedang dalam penyelidikan polisi. Sementara rombongan ziarah wali yang ingin pulang ke Bogor difasilitasi polisi untuk dipulangkan.
"Rombongan yang pulang kita sediakan bus pengganti, " kata Aristianto.
Advertisement