Mesin Gol Persedikab Kediri Ingin Sumbangkan Gelar Juara
Di Liga 3 tahun 2018, Ferry Cahyo Utomo ikut andil membawa Persik Kediri juara nasional kala itu. Usianya ketika itu masih sangat muda 18 tahun. Kini Ferry Cahyo Utomo telah berganti jersey, bergabung bersama tim sepak bola Persedikab Kediri.
Selama berkiprah bersama Persedikab di Liga 3 zona Jatim, Ferry Cahyo Utomo telah mengoleksi 5 gol. Penampilannya yang selalu ngeyel dan berani berduel dengan pemain belakang lawan, membuatnya selalu menjadi pilihan utama pelatih kepala Tony Ho.
"Ya tentu ada ambisi jadi top skor, tapi kalau sekarang fokus saya yang terpenting ingin membawa Persedikab lolos babak Nasional lebih dulu," harap pemain yang mengidolakan eks bomber Persija Jakarta Bambang Pamungkas dan Zlatan Ibrahimovic itu, Minggu 5 Desember 2021 .
Dengan komposisi pemain yang dimiliki Persedikab sekarang, pemain berusia 21 tahun asal Nganjuk ini merasa optimis timnya dapat melaju ke babak se lanjutnya. "Saya yakin lolos karena kondisi tim saat ini sangat bagus, kompak secara keseluruhan," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan alasannya mau bergabung bersama Persedikab, karena ia melihat tim ini memiliki ambisi yang sangat besar untuk bisa berkiprah ke Liga 2. Apalagi Persedikab sekarang dilatih pelatih berkualitas sekelas Tony Ho yang memiliki lisensi kepelatihan AFC Pro. "Di sini juga ada pemain dari luar, jadi kami bisa berbagai pengalaman. Apalagi pelatihnya Tony Ho sangat disiplin," tuturnya.
Sebagai seorang penyerang Ferry Cahyo Utomo memiliki kriteria yang diinginkan seorang pelatih. Dia memiliki kecepatan dalam berlari, adu sprint dengan pemain belakang lawan.
Maka tidak heran terkadang ia selalu menjadi pilihan pelatih untuk menggantikan posisi rekan setim yang mengalami cedera untuk posisi di wing back kanan pun kiri.
"Selain penyerang, saya juga bisa bermain di wing kanan pun wing kiri Mas. Seandainya pelatih meminta untuk bermain di posisi tersebut, saya selalu siap," tandasnya.
Ditanya tentang peluang timnya saat berjumpa Persinga Ngawi di babak 8 besar, Ferry Cahyo Utomo menjawab jika semua tim yang lolos di babak 8 besar memilki kualitas bagus dan tidak bisa dianggap enteng. Tetapi menurutnya secara kualitas keseluruhan Persedikab masih lebih bagus.
Seperti diketahui Persinga Ngawi sendiri merupakan tim yang tidak bisa dianggap enteng. Di babak 16 besar, Persinga Ngawi sukses mengalahkan tim kuat Jawa Timur lainya yaitu Persema Malang.
"Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras dan doa, selalu bersyukur dan rendah hati. Itu prinsip moto hidup saya Mas," pungkas anak pertama dari tiga bersaudara, yang memiliki keinginan untuk memperkuat klub Liga 1 ke depan nanti.
Apa yang sudah dilakukannya untuk tim dengan mencetak 5 gol ke gawang lawan, tidak akan bisa terwujud, apabila tanpa ada bantuan dari para pemain Persedikab lainya.
Ia menilai kunci sukses Persedikab hingga bisa melaju ke babak 8 besar, juga tidak lepas dari peran serta manajemen dan Pemerintah Daerah yang sangat peduli dengan pembinaan pemain muda di Kabupaten Kediri.
"Sudah sangat bagus, mungkin tim di lLga 3 di Jatim , pengurusnya manajemen Persedikab paling baik, " Ucapnya.