Mesin Cetak Braille dengan Fitur Suara Ini Mudahkan Tunanetra
Institut Teknologi Telkom Surabaya berhasil membuat mesin cetak braille. Menariknya, mesin cetak braille ini memiliki fitur voice atau suara untuk memudahkan tuna netra dalam mengoperasikan mesin tersebut.
Mesin braile dengan ditur voice ini merupakan mesin ke-14 hasil kerja sama antara ITTelkom Surabaya dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang mendapatkan dana CSR dari PT Telkom Indonesia.
“Mesin cetak braille yang selama ini digunakan oleh banyak SLB di seluruh Indonesia merupakan mesin besutan Swedia yang digunakan untuk mencetak tulisan-tulisan braille," kata Tri Arief Sardjono, rektor ITTelkom Surabaya sekaligus salah satu tim pembuatan mesin cetak braille.
Sayangnya, ujar Tri Arif, suku cadang mesin tersebut sangat mahal. Untuk itu dengan adanya mesin braile dengan fitur voice buatan anak bangsa ini diharapkan bisa membantu anak tunanetra di seluruh Indonesia.
Sebelumnya, mesin cetak braille telah dikeluarkan oleh ITS sekitar tahun 2017 dan mempunyai kemampuan mencetak 400 karakter per detik atau 1200 halaman per jam pada dua sisi kertas (double-sided).
Mesin cetak generasi berikutnya di bawah ITTelkom Surabaya dikembangkan dengan menambahkan piranti suara (mesin cetak bicara) untuk memudahkan adik-adik tunanetra dalam mengenali tombol pada mesin.
"Kalau braile sebelumnya tidak ada fitur suaranya. Dengan fitur suara ini teman-teman tuna netra saat memencet tombol pertama kali akan muncul suara yang menerangkan fungsi tombol tersebut. Saat ditekan lagi baru berjalan fungsinya," paparnya.
Ia pun berharap, mesin braile dengan fitur voice ini menjadi solusi ketersedian mesin braile di Indonesia.
"Dengan adanya mesin ini, diharapkan siswa-siswa berkebutuhan khusus, khususnya tunanetra dapat terus belajar," tutupnya.