Merinding, Sensasi Ngopi Sama Keluarga Setan di Warkop Ketan
Ngobrol sambil menyeruput segelas kopi mungkin sudah sangat lazim dilakukan di kota-kota besar. Salah satunya di Surabaya yang saat ini sudah cukup banyak warung kopi pinggiran hingga kafe.
Namun, bagaimana rasanya ngopi bareng keluarga setan? Duduk bersila di atas tikar, di tengah suasana pemakaman dan pohon bambu yang dipenuhi oleh keluarga setan. Mulai kuntilanak, pocong, atau setan yang duduk di kursi goyang, sumur tua dan juga keranda. Cukup merinding rasanya.
Namun, itu adalah view yang ditawarkan oleg Warung Kopi (Warkop) Ketan (Keluarga Setan) di Jalan Gadung, Surabaya, buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB.
Warkop ini mungkin jadi salah satu yang keren di Surabaya karena suasananya sangat mirip dengan area pemakaman yang cukup menakutkan.
Minor Al Asr sebagai Kepala Produksi Warkop Ketan bersama sang pemilik Dio Bagus benar-benar membuat konsep mirip dengan area pemakaman yang membuat orang awam mungkin bisa merinding.
Di bawah lampu remang-remang tertata meja-meja yang menyerupai makam, kemudian pohon bambu yang ada di halaman di pajang sebuah pocong, lalu ada keranda di atas atap, kemudian penampakan kuntilanak berkain merah menyambut di atas pintu masuk warung dan banyak lagi.
Minor mengaku, konsep ini adalah konsep kedua yang ia buat bersama Dio usai konsep awal yakni Dio's Cafe dengan konsep kafe bertema industrial kolaps gara-garap dihantam oleh pandemi. Dari itu, kemudian ia dan Dio membuat membuat konsep baru yang dapat diterima di tengah situasi pandemi yakni warkop yang masih terjangkau harganya.
"Karena Mas Dio ini senang dengan hal horor maka tercetuslah konsep membuat ini yang sudah berjalan 1,5 tahun," ungkap Minor.
Ia mengatakan, konsep ini memang sengaja dibuat agar berbeda dengan yang lain cuma sekadar warkop yang begitu-begitu saja. Benar saja, di saat awal dibuka warkop ini diserbu banyak orang tak hanya dari Surabaya saja tapi ada dari luar kota.
Saking ramainya di awal buka dulu, aku Minor, masih sampai harus menerapkan sistem waiting list. "Karena senang mistis tapi iseng aja memberi sentuhan unsur horor. Kami tidak menyangka sampai sebanyak itu bahkan waiting list dan sempat menambah karyawan," aku Minor.
Karena itu, beberapa pengunjung dari luar kota banyak memanfaatkan saat ngopi untuk berfoto-foto di tengah suasana horor yang ditawarkan. Selain itu, setiap weekend pengunjung akan dihibur dengan live musik akustik.
Tak kalah dari suasananya, menu-menu yang ditawarkan pun diberikan nama yang berbau horor. Misalnya, Ketan Lawang Sewu itu ketan rasa coklat keju, Ketan Goa Jepang itu ketan original, Ketan Pantai Selatan adalah ketan green tea, Ketan Goa Belanda adalah ketan coklat, Kuku Pocong itu jamur krispi, lalu Lidah Kuntilanak adalah tahu krispi dan masih banyak lagi.
Untuk minuman, seperti warkop pada umumnya hanya menjual seperti kopi instan atau kopi racik, lalu berbagai es.
"Kenapa kok ketan itu karena jarang ada yang jual ketan di Surabaya, dan ketan ini resep tradisional juga yang itu juga menunjang konsep kami," aku Dio selaku pemilik.
Untuk harga sendiri, tak perlu khawatir dengan konsep yang unik tersebut semua menu yang ditawarkan harganya cukup miring. Mulai dari Rp5 ribu hingga Rp20 ribu sudah bisa menikmati menu mulai minuman dan makanan.
Sementara itu, seorang pengunjung Esti Widi warga Mojokerto mengaku tertarik untuk mencoba menikmati sensasi ngopi di Warkop Ketan. "Tahunya dari medsos, terus tertarik nyoba sama teman saya. Kalau sendiri tidak berani jadi sama temen, memang agak menakutkan," aku Esti.
Advertisement