Meriahnya Perayaan Natal di Rutan Perempuan Surabaya
Meski masih terbatas, perayaan Natal di Rutan Perempuan Surabaya mengusung tema suka cita. Diharapkan warga binaan bisa lebih tenang menjalani masa tahanan.
"Tahun ini masih kami batasi, keluarga inti belum diizinkan merayakan Natal bersama warga binaan," ujar Kakanwil Kemenkumham Jatim Agung Krisna, Sabtu, 10 Desember 2022.
Agung menjelaskan, kebijakan ini diambil sebagai langkah antisipasi penyebaran COVID-19. Mengingat, di beberapa lapas dan rutan masih rentan tertular COVID-19 dari orang luar.
"Hanya pendeta atau pengkhotbah dan pengiringnya saja yang boleh masuk, itupun juga kami lakukan tes terlebih dahulu, kalau hasilnya negatif baru boleh masuk," ujar Agung.
Agung menuturkan, sudah tiga tahun kebijakan ini diambil. Tentunya, hal ini cukup berpengaruh terhadap kondisi psikologis warga binaan. Apalagi warga binaan perempuan yang lebih rentan secara psikologis.
"Untuk itu, kami imbau kepada jajaran agar mengambil tema perayaan Natal yang mengedepankan kegembiraan dan kekeluargaan, sehingga warga binaan bisa tetap bersukacita dan merayakan Natal dengan kebahagiaan," harapnya.
Salah satu satker pemasyarakatan yang sudah melakukan ibadah perayaan menyambut Natal adalah Rutan Perempuan Surabaya. Puluhan warga binaan mengikuti ibadah bersama di Aula Rutan hari ini.
"Kegiatan pagi ini diikuti oleh seluruh jemaat kristiani Gereja Elora Rutan Perempuan Surabaya yang terdiri dari petugas, warga binaan, dan pihak ketiga yang melakukan pelayanan ibadah di rutan," ujar Karutan Perempuan Surabaya Amiek Diyah Ambarwati.
Kegiatan mengusung ayat emas, "Maka pulanglah mereka ke negeri-Nya melalui jalan lain" (Matius 2:12). Ibadah dipimpin pembawa firman Tuhan, Heryanto Tan yang mengajak jemaat untuk tetap hidup menurut jalan Tuhan.
"Mari kita bertekad untuk tidak sekedar berjumpa dengan Yesus, mengenal bahkan menyembah-Nya, tapi terutama mengikuti setiap perintah dan kehendak-Nya dalam segala aspek kehidupan serta memilih jalan Tuhan," pesannya.
Para warga binaan terlihat khitmad mengikuti rangkaian ibadah. Apalagi saat seluruh jemaat diajak untuk menyalakan lilin Natal secara estafet. Tujuannya adalah menjadi sebuah tanda untuk mengingat kelahiran Yesus Kristus sang juru selamat yang menerangi dunia.
"Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dari pemenuhan hak warga binaan dalam rangka pembinaan kerohanian yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan kepada Tuhan bagi umat Kristiani. Kedepan, kami berharap kepada warga binaan agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi," tutup Amiek.