Merespon Keburukan, Rasululllah: "Kuatkan Hatimu!"
Dalam situasi masyarakat kerap turut arus umat Islam membutuhkan kekuatan hati. Komitmen diri akan kebenaran.
Di tengah arus keburukan yang memudahkan kita larut, termasuk ketika arus informasi bohong kita pun mudah terbawanya. Berikut pesan-pesan Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW), sebagaimana disampaikan KH Husein Muhammad:
Seseorang bertanya bagaimana sikap kita terhadap mereka yang berbuat buruk/jahat kepada kita?. Menurutnya sebagian besar atau pada umumnya kita ingin membalas keburukan itu dengan keburukan yang sama. Saban hari kita melihat begitu.
Sebuah kalimat dari para bijakbestari menyebutkan :
اذا قابلنا الاساءة بالاساءة فمتى تنتهى الاساءة
"Jika keburukan dibalas dengan keburukan, maka sampai kapan keburukan akan berhenti".
Jadi harus bagaimana?
Rasulullah Saw. pernah bersabda :
لا يكن أحدكم إمعة يقول: إن أحسن الناس أحسنت، وإن أساءوا أسأت، ولكن وطنوا أنفسكم إن أحسن الناس أن تحسنوا، وإن أساءوا أن تجتنب اساءتهم
“Tidaklah patut kamu ikut-ikutan (membebek). Jika orang-orang berbuat baik maka aku juga berbuat baik, dan jika mereka berbuat jelek maka aku ikut juga berbuat jelek. Janganlah begitu. Kuatkan hatimu. Jika orang-orang berbuat baik, maka engkau juga hendaklah berbuat baik; dan jika mereka berbuat jelek, hendaklah kau hindari melakukan keburukan terhadap mereka.” (HR Tirmidzi).
Al-Qur'an malah mengatakan :
وَلا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ
“Dan tidaklah sama perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk. Tolaklah (perbuatan buruk itu) dengan tindakan yang lebih baik, maka jika antara kamu dan dia ada permusuhan, maka dia akan menjadi teman yang hangat”.(Qs: Fushilat : 34).
Betapa beratnya mengikuti perintah Al-Qur'an ini ya?.
(02.03.19/22.07.2020HM)