"Mereka Tidak Ingin Negeri Ini Bersih dari Korupsi"
Jakarta: Kasus penganiayaan yang menimpa penyidik KPK Novel Baswedan makin mengundang sorotan. Wakil Sekjen Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin juga menegaskan, aksi kekerasan terhadap Novel Baswedan adalah tindakan tidak beradab.
"Kami sangat sedih, marah dan mengutuk keras tindakan pengecut yang tidak beradab dan sangat biadab yang telah dilakukan terhadap Novel Baswedan," ujar Didi di Jakarta, Selasa.
Didi menilai kekerasan terhadap Novel adalah bentuk perlawanan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab terhadap upaya pemberantasan korupsi. "Mereka yang melakukan kekerasan seperti itu tentu tidak ingin negeri ini bersih dari korupsi," ujar dia.
Didi meminta aparat kepolisian segera mengusut tuntas pelaku kekerasan itu dan mengganjarnya dengan hukuman berat. "Pelaku jangan sampai lolos, sehingga siapa yang menjadi dalang dari perbuatan biadab dan keji ini bisa diseret ke meja hijau segera," tegas dia.
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan disiram air keras sepulang sholat subuh pada Selasa (11/4) pagi.
Di Padang, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) antikorupsi Sumatera Barat "Integritas" meminta insiden penyiraman air keras kepada Novel Baswedan segera diusut.
"Kami meminta agar insiden penyiraman ini segera diusut oleh penegak hukum secara tuntas, dan menelurusi siapa pelakunya," kata Koordinator LSM Integritas Arif Paderi, di Padang hari ini. Indonesia karena Novel yang saat ini adalah penyidik lembaga antikorupsi itu.
"Polisi harus segera mengusutnya karena ini dikhawatirkan menjadi teror bagi pemberantasan korupsi," katanya. (nga)