Mereka Menyemut, Festival Aruk 2018 Banjir Pengunjung
Desa Aruk di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, beranda terdepan Indonesia. Berbatasan langsung dengan negara Malaysia. Menjadi kawasan potensial untuk menarik wisatawan Malaysia dan Brunei Darussalam berkunjung ke Indonesia.
Sadar potensi tersebut, Kementerian Pariwisata menggelar festival cross border dengan tajuk "Wonderful Indonesia - Festival Aruk 2018".
Festival ini digelar pada 28 - 29 September 2018 di Lapangan Terminal PLBN (Pos Lintas Batas Negara) Desa Aruk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Memboyong dua artis dangdut ibukota Fitri Carlina dan Iyeth Bustami sebagai sajian utama, festival ini berlangsung heboh dan meriah dibanjiri pengunjung.
Fitri Carlina membawakan beberapa hits nya yang populer, tak ayal ribuan penonton di depan dia bergoyang tak henti hingga akhir acara.
Konser musik yang berlangsung dari pukul 14.00 hingga 17.00 WIB ini menarik banyak pelintas batas dari Malaysia, ini terlihat shuttle bus yang disediakan panitia hilir mudik dari pos perbatasan ke lokasi acara yang berjarak hanya 300 meter.
Tidak hanya konser musik, Festival Aruk juga menyajikan bazar UKM kerajinan lokal dan Kuliner, pentas tari-tarian khas Kalimantan dan berbagai macam lomba.
Konsul Jenderal RI di Kuching, Serawak, Malaysia, Yonny Tri Prayitno yang hadir di festival ini mengaku sangat terkesan. Dari kemasan festival yang bagus juga antusiasme warga sangat tinggi.
"Saya berjanji akan mempromosikan terus festival ini di Kuching, Malaysia. Sangat bagus, terlebih dengan hadirnya artis dangdut ibukota makin menyemarakkan festival ini. Berbagai kesempatan saya akan ceritakan di Malaysia," ungkap Yonny saat membuka Wonderful Indonesia - Festival Aruk 2018 di Lapangan Terminal PLBN Aruk, Kecamatan Sambas, Kalimantan Barat.
Kesempatan terpisah, Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata Sumarni menjelaskan, misi penyelenggaraan acara ini adalah dalam upaya pencapaian target kunjungan 17 juta wisman pada tahun 2018, serta promosi Wonderful Indonesia ditingkat internasional, khususnya meningkatkan kunjungan wisatawan dari Malaysia.
"Dari sebanyak 19 pintu masuk wisatawan ke Indonesia, border Aruk yang berbatasan darat dengan Sarawak berpotensi dapat menjadi salah satu penyumbang besar masuknya wisman," ungkap Sumarni yang didampingi Kepala Bidang Pemasaran Area III di Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono.
Festival yang dihelat dengan mengusung konsep cross-border tourism ini selain mendatangkan wisman juga menghidupkan perekonomian sekitar.
"Terlihat diluar area konser musik, sepanjang jalan radius 1 km dipenuhi pedagang kiri dan kanan jalan. Dari kerajinan, Kuliner hingga kebutuhan lainnya ditawarkan ke pengunjung. Wisman datang menonton dan belanja, terjadi perputaran ekonomi langsung disini, " jelas Sapto Haryono sesuai membuka festival.
Festival yang dikemas dengan konsep konser musik serta beragam pertunjukan yang melibatkan masyarakat perbatasan dari kedua negara ini terbukti ampuh dan efektif dalam mendatangkan wisman dalam jumlah besar.
"Ini akan menjadi agenda festival rutin setiap tahun, diharapkan akan menumbuhkan perekonomian di wilayah perbatasan, khususnya border Aruk. Sesuai dengan program Presiden Jokowi membangun dari pinggiran, setelah pembangunan infrastruktur dilanjutkan meningkatkan perekonomian, dalam hal ini melalui pariwisata," jelas Sapto. (*)