Mercedes ‘Bedah Jantung’ Agar Tak Gagal Seperti Tahun Lalu
Setelah menjalani GP Prancis yang membosankan dua pekan lalu, Mercedes menghadapi tantangan besar di GP Austria. Pasalnya, tahun lalu mereka mengalami kegagalan besar di Sirkuit Red Bull Ring.
Pada GP Austria 2018, dua pembalap Mercedes, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas sama-sama mengalami DNF. Jika Bottas yang menempati pole position tak bisa melanjutkan balapan lebih awal karena masalah gear-box, maka Hamilton dirugikan oleh kesalahan taktik timnya sendiri saat ada virtual safety car (VSC).
Kegagalan ganda itu menjadi yang pertama bagi Mercedes sejak kembalinya mereka sebagai konstruktor pada 2010. Itu juga merupakan satu-satunya kegagalan finis bagi Hamilton sejak 2016.
Sama dengan tahun lalu, panasnya cuaca di sirkuit yang menjadi seri kesembilan ini dipercaya bisa menyebabkan masalah serius pada mobil mereka. Ini belum termasuk persaingan dari para rival yang akan mati-matian menghentikan dominasi Mercedes.
Hamilton mengakui, tidak akan mudah memenangi seri ini karena beberapa faktor yang bisa menghambat Mercedes meneruskan dominasinya.
"Akan sangat panas di sana, sangat berat untuk rem," kata pembalap asal Inggris itu usai menang dominan di Le Castellet, Prancis, pekan lalu.
"Kami tidak tiba di sana dengan penuh keyakinan, kami sadar jika kami bisa mendapati akhir pekan yang sulit," kata Hamilton seperti dikutip Reuters.
Setelah kegagalan di Austria tahun lalu, Hamilton telah memenangi 14 dari 20 balapan yang ia jalani. Musim ini dia telah menang enam kali, termasuk empat balapan terakhir, dan berada di puncak klasemen dengan unggul 36 poin dari pesaing terdekat sekaligus rekan setimnya, Bottas.
Mercedes juga telah menang empat dari lima balapan terakhir di sirkuit kandang tim Red Bull di Austria itu. Kedua pembalapnya, Hamilton menang pada 2016 sementara Bottas juara di tahun berikutnya.
Namun, kepala tim Mercedes Toto Wolff mengatakan jika pendinginan masih menjadi satu kelemahan timnya dan masalah itu tidak boleh diremehkan.
"(2018) adalah peringatan keras tentang bagaimana kesalahan bisa dengan cepat terjadi di olahraga ini dan reliabilitas serta performa saling terkait di Formula 1," kata Wolff.
Dalam dua pekan berturut-turut, tim mekanik Mercedes juga telah melakukan pembongkaran besar-besaran yang Wolff sebut sebagai "operasi bedah jantung" di mobil W10 mereka.
"Kami telah mengalami sejumlah masalah yang berbeda di komponen yang berbeda pula, yang setiap dari mereka bisa menyebabkan kami untuk berhenti, jadi kami harus mengatasi tantangan-tantangan itu secepat mungkin."’
Tantangan utama akan datang dari kubu Ferrari yang memiliki paket mobil yang lebih cocok dengan karakteristik trek Red Bull Ring daripada Paul Ricard.
"Trek di Austria sangat berbeda dengan Paul Ricard. Sektor pertama memiliki lintasan lurus yang panjang dan titik pengereman di lintasan lurus, sementara di bagian kedua trek lebih sempit dengan percampuran antara tikungan kecepatan rendah, menengah dan tinggi," ungkap kepala tim Ferrari Mattia Binotto kepada Formula1.com.
"Kami memiliki sejumlah bagian tes untuk dievaluasi, sebagian besar untuk memberi kami gambaran jelas kenapa sejumlah update yang kami bawa ke Le Castellet tidak bekerja seperti yang diharapkan."
Pembalap Ferrari Charles Leclerc tampil lebih cepat dari rekan satu timnya, Sebastian Vettel di Prancis pekan lalu.
Pebalap asal Monako itu tak akan melewatkan akhir pekan nanti untuk memberikan tontonan yang menarik.
"Austria adalah salah satu sirkuit favoritku," kata Leclerc. "Dia adalah trek yang cukup berbeda jadi aku cukup yakin kami bisa memiliki akhir pekan yang bagus."
Juara GP Austria tahun lau, Max Verstappen patut diwaspadai karena bisa menyelinap di tengah persaingan Mercedes dan Ferrari setelah mencatatkan dua kali finis ketiga musim ini. Apalagi ini menjadi kandang Red Bull, yang sudah pasti mereka ketahui benar kelebihan dan kesulitan sirkuit tersebut.
"Kami perlu mendapatkan kenaikan performa dari mobil untuk bisa kompetitif. Yang kami butuhkan adalah membuat langkah yang lebih besar juga terhadap mesin," kata Verstappen.
Advertisement