Merayu Melbourne, Gelar Business Gathering
Kementerian Pariwisata seperti enggan terpejam. Segala bentuk agenda dan jurus dikerahkan untuk mendatangkan wisatawan mancanegara. Jelang pergantian tahun Kemepar kian gencar saja meramaikan Wonderful Indonesia. Paling anyar, Kementerian di bawah komando Arief Yahya segera membidik pasar Australia dengan menghelat Business Gathering 14-15 Desember 2017 di Melbourne, Australia.
Selama ini, Wisatawan Mancanegara dari Negeri Kangguru menempati peringkat 4 dalam daftar penyumbang Wisman terbanyak ke Indonesia. Sebab itu, dinilai pas ketika Kemenpar menggarap pasar seksi ini sebelum tutup tahun 2017.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, I Gde Pitana, mengatakan, Desember sudah memasuki peak season. Kemenpar harus terus bergerak untuk memanfaatkan momentum ini untuk menggaet Wisman di akhir tahun. Taktisnya, Kemenpar mengundang travel agent, tour operator, media, semua masuk dalam daftar undangan untuk menebar virus Wonderful Indonesia di Australia.
“Jarak Australia dan Indonesia tidak terlalu jauh dan ketertarikan wisatawan asal Australia terhadap daya tarik dan destinasi-destinasi pariwisata Indonesia, sangat besar. Apalagi, 90 persen masyarakat Australia memiliki jadwal berlibur dan memiliki daya beli tinggi untuk paket liburan,” ujar I Gde Pitana.
"Target kami menghimbau dan memberi informasi kepada wisman asal Australia Bali sudah aman, erupsi sudah menurun, jarak Gunung Agung ke Denpasar itu 65 Km. Promosi Bali is back. Target 15 juta, kalau tidak ada gangguan lain tentu saya optimistis, ini harus terus digenjot," ujar I Gde Pitana.
Kemenpar Arief Yahya, berharap, promosi di Australia ini dapat mendongkrak citra pariwisata Indonesia di mata masyarakat Australia terutama di kota Melbourne. “Kota Melbourne dipilih karena, di sana menjadi pusat bisnis dan perbelanjaan terbaik di Negeri Kanguru, lokasi ini sangat strategis untuk menjual wisata di Indonesia. Sehingga diharapkan dapat berkontribusi pada meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya dari Australia ke Indonesia,” ujar dia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya terus mendorong promosi Wonderful Indonesia di Australia. Kemenpar menargetkan bisa menarik 1.816.000 kunjungan wisman dari Negeri Kangguru. Target tahun ini naik 29% dari target 2016 yang dipatok di angka 1,4 juta. Langkah yang ditempuh bertumpu pada tiga aktivitas: branding, advertising, dan selling. Hanya saja tahun ini aktivitas selling lebih ditekankan karena brand Wonderful Indonesia dipandang sudah kuat di Australia.
“Daya tarik Indonesia di samping keindahan alam dan kekayaan budaya, tentu saja fasilitas bebas visa kunjungan yang berlaku sampai 30 hari. Wisman Australia yang hendak berwisata ke Indonesia pun tak perlu repot mengurus visa,” ujar Arief.(*)