Meratapi Keadaan Tim Sepak Bola, 5 Humor Bikin Hati Berdebar
Tragedi dan kerusuhan kerap terjadi dalam dunia sepak bola. Tentu bukan saja menyita perhatian para pemain dan manajer klubnya. Melainkan juga menjadi perhatian serius bagi masyarakat secara luas.
Di tengah tragedi Kanjuruhan, Kabupaten Malang --kini tengah diselidiki Tim Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan-- Amrin Pembolos, Tokoh Lelucon Kita, lebih banyak merenung. Meski dia bersedih, toh ia tetap mencari jalan "pelepasan ketegangan" dalam dirinya. Tentu, ia pun dengan menghadirkan lelucon-lelucon terkait dengan dunai persebakbolaan kita.
Dengan humor, kita tak sekadar ketawa ngakak, tapi juga kadang juga bisa bikin merinding. Tapi, tetaplah bahagia dengan lelucon-lelucon yang menyehatkan jiwa raga.
1. Mendapatkan Tiket di Tribun Utama
Selama pertandingan sepak bola, Amrin Pembolos duduk di barisan depan. Seorang temannya bertanya: "Bagaimana kamu bisa mendapatkan tiket tribun utama?"
"Dari kakak saya" jawab Amrin, Tokoh Humor Kita.
"Dan di mana kakak kamu?"
"Di rumah. Sedang mencari tiketnya."
2. Menghina Pelatih Sepak Bola
Pelatih: "Teman sekamar kamu dan kapten tim melaporkan bahwa kamu banyak berkata-kata buruk tentang saya dalam tidur kamu! Jadi, apakah kamu menghina saya dalam tidur kamu!"
Pemain Sepak Bola: "Pelatih, Itu tidak benar!"
Pelatih: "Apa yang tidak benar, saya percaya kapten dan saya menanyakan ini di depannya!"
Pemain Sepak Bola: "Pelatih, Tidak benar bahwa saat itu saya sedang tidur!"
3. Rekreasi Terkait Bola
Setelah studi dua tahun, National Science Foundation mengumumkan hasil berikut pada preferensi rekreasi terkait bola di Amerika:
Olahraga pilihan bagi orang yang menganggur atau dipenjara adalah bola basket.
Olahraga pilihan untuk karyawan maintenance adalah bowling.
Olahraga pilihan bagi pekerja kerah biru adalah sepak bola.
Olahraga pilihan untuk pengawas adalah baseball.
Olahraga pilihan untuk manajemen menengah adalah tenis.
Olahraga pilihan bagi pejabat perusahaan adalah golf.
Kesimpulan: Semakin tinggi Anda naik dalam struktur perusahaan, semakin kecil bola Anda.
4. Meratapi Keadaan Tim Sepak Bola
Tiga orang penggemar sepak bola meratapi keadaan menyedihkan tim sepak bola dari daerah mereka.
Penggemar I: "Saya menyalahkan manajer umum," kata penggemar pertama. "Jika dia merekrut pemain yang lebih baik, kita akan menjadi tim yang hebat."
Penggemar II: "Saya menyalahkan para pemain. Jika mereka berusaha lebih keras, kami akan mencetak beberapa poin."
Penggemar III: "Aku menyalahkan orang tuaku. Jika aku dilahirkan di Jayapura, maka aku akan jadi pendukung tim yang bagus."
5. Pernikahan Sepak Bola
Dua orang berbicara tentang pernikahan bos mereka yang akan datang.
Seorang lelaki berkata, "Ini konyol, dia kaya, tapi dia berusia 95 tahun, dan istrinya baru 24 tahun! Pernikahan macam apa itu?"
Yang lain berkata, "Ya, kami punya sebutan untuk itu di daerah saya."
"Kamu menyebutnya apa?"
"Kami menyebutnya pernikahan sepak bola."
Yang pertama bertanya, "Apa itu pernikahan sepakbola?"
Yang lain mengatakan, "Si istri menunggu suaminya untuk kick-off!"