59 Calon Jemaah Haji Jadi Korban Penipuan Haji Cepat
Sebanyak 59 orang korban penipuan pemberangkatan haji mendatangi Polda Jatim, hari ini, Selasa 6 Agustus 2019. Mereka datang untuk melaporkan dugaan tindakan penipuan pemberangkatan haji.
Calon jemaah haji yang menjadi korban penipuan ini berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur, seperti Madura, Malang, Sidoarjo, Pasuruan dan Surabaya. Mereka merasa tertipu karena tak jadi berangkat haji.
Kasus penipuan ini berawal dari terduga pelaku, bernama M Junaidi. Dia meyakinkan para korban ini jika bisa memberangkatkan haji. Jalurnya, lewat berangkat haji cepat. Penipu menyebut jalur haji cepat ini,untuk mengisi jatah dari Kementerian Agama pada kloter terakhir.
Untuk biayanya, para korban diminta membayar uang muka terlebih dahulu sedangkan sisanya dibayarkan setelah masuk Asrama Haji Embarkasi Surabaya di Sukolilo.
Salah korban bernama Misnati menyebut jika dia telah menyerahkan uang sebesar Rp 31 juta. Uang tersebut digunakan sebagai uang muka untk berangkat haji plus.
"Saat itu saya mintanya untuk membayarkan uang sisanya Rp 43 juta itu setelah saya sampai di tanah suci," ujar dia.
Tibalah waktunya pemberangkatan. Para korban penipuan ini pun kemudian berangkat ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya di Sukolilo. Layaknya jemaah haji yang resmi, mereka juga diberi seragam. Namun untuk koper, baju ihram, paspor dan visa dijanjikan baru akan diberikan sesampainya di AHES.
Misnati pun berangkat dengan beberapa jemaah lainnya dari Bangil mengunakan bus. Sesampainya di Asrama Haji Embarkasi Surabaya mereka tidak langsung masuk ke asrama haji, tapi malah dibawa keliling di sekitar asrama haji. Lama mereka berkeliling, namun tak masuk-masuk asrama haji.
Misnati mengaku tak menyangka akan menjadi korban penipuan. Karena, beberapa temannya juga tak ada yang menaruh curiga pada penyelenggara haji tersebut. Apalagi, dirinya juga telah diberikan seragam haji.
"Kami semua niat untuk naik haji tapi malah menjadi korban penipuan," kata Misnati.
Polsek Sukolilo akhirnya menemani korban untuk melapor ke Polda Jawa Timur. Beberapa di antara mereka bahkan sudah mendatangi Polda Jawa Timur sejak semalam.