Merapi Terjadi 16 Kali Guguran Lava Pijar Sejauh 1.800 Meter
Aktivitas vulkanik Gunung Merapi dalam 12 jam terakhir cukup tinggi. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat terjadi 16 kali guguran lava pijar dengan jarah luncuran terjauh 1.800 meter.
“Terjadi 14 kali guguran lava pijar ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter. Di samping itu dua kali guguran lava pijar ke arah kali Boyong dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter,” kata Kepala BPPTKG, Agus Budi Santosa, Jumat, 13 Oktober 2023.
Secara umum kondisi cuaca di puncak Gunung Merapi berawan. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 15,7-18 derajat Celsius dengan kelembaban udara 49-94,6 persen dan tekanan udara 875,8-918 mmHg.
"Gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah," tutur dia.
BPPTKG juga mencatat terjadi 42 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-25 mm dan berdurasi 23,28 hingga 147,84 detik. Sedangkan gempa hybrid atau fase banyak 102 kali dengan amplitudo 3-10 mm durasi 6,24-9,5 detik. Gempa Vulkanik dangkal terjadi satu kali dengan amplitudo 30 mm berdurasi 8,64 detik.
"Sekali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3 mm dan berdurasi 55,7 detik. Saat ini aktivitas Gunung Merapi tetap di III atau Siaga,” katanya.
Potensi bahaya saat ini masih berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Sedangkan di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.