Merapi Semburkan Abu Vulkanik hingga 2.000 Meter
Gunung Merapi meletus pada Kamis 13 Februari, pukul 05.16 pagi, menyemburkan gas dan abu vulkanik setinggi 2.000 meter. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan jika erupsi yang terjadi sesuai dengan ciri khas Gunung Merapi.
"Ini karakternya Merapi, saat ini adalah erupsi gas yang kecil," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Kamis 13 Februari 2020. Erupsi tersebut hanya melontarkan gas dan abu vulkanik tanpa disertai awan panas.
Menurutnya, erupsi disebabkan akumulasi gas yang berada di kantong magma Merapi. Dampaknya, hujan abu tipis turun di sekitar Merapi hingga radius 10 kilometer.
Hanik mengimbau masyarakat agar tidak khawatir. Sebab, letusan yang terjadi adalah khas karakter Merapi. "Jadi tak perlu khawatir karena data-data yang ada , tidak ada kenaikan yang signifikan. jadi masyarakat tidak perlu panik. Ini adalah kartakter Merapi yang sekarang," jelasnya, dikutip dari Detik.
Sebelumnya, akun Twitter BPPTKG, @BPPTKG mengabarkan jika Merapi mengalami erupsi pada Kamis pagi. Usai erupsi, puncak merapi diguyur hujan pada pukul 12.06 WIB. BBPTKG mengimbau warga agar menjauh dari sungai di hulu untuk mengantisipasi bahaya lahar.
Lewat akun Twitter yang sama, BPPTKG juga mengabarkan jika status Merapi tidak mengalami perubahan, tetap pada waspada (level dua).