Merapi Mulai Keluarkan Lava Pijar, Ini Prediksi Juru Kunci
Juru Kunci Gunung Merapi, Mas Bekel Anom Suraksosihono atau Mas Asih menilai aktivitas vulkanik yang belakangan terjadi merupakan hal yang wajar.
Guguran lava merupakan tanda biasa yang dikeluarkan sebuah gunung berstatus aktif. "Itu wajar saja karena Merapi merupakan gunung aktif," kata Mas Asih pada wartawan di Sleman, Rabu 13 Februari 2019.
Menurut dia dengan keluarnya lava berarti Merapi dalam keadaan normal. Justru jika lava tidak keluar bisa berbahaya.
"Kalau lava tidak keluar berarti ada sumbatan, dan itu malah berbahaya," ujarnya.
Terkait fenomena ini, dia berharap seluruh masyarakat yang ada di lereng Merapi meningkatkan kewaspadaan. Bukan berarti karena level Merapi saat ini waspada, namun kewaspadaan harus dilakukan sebagai deteksi dini bencana.
Sementara itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegempaan Geologi (BPPTKG) mencatat dua kali guguran lava meluncur dari Gunung Merapi Selasa, 12 Februari 2019.
Melalui akun twitter, BPPTKG mengungkap data seismik pada Selasa pukul 00.00-06.00 WIB, di gunung api itu tercatat 17 kali guguran dengan durasi 10-60 detik. Selain itu, dua kali guguran lava teramati meluncur dari Gunung Merapi ke arah Kali Gendol dengan jarak luncur 200 meter.
Berdasarkan laporan BPPTKG periode 1-7 Februari 2019, di Gunung Merapi tercatat satu kali gempa awan panas (PF), 25 kali gempa embusan (DG), dua kali gempa vulkanik dangkal (VTB), empat kali gempa fase banyak (MP), 377 kali gempa guguran (RF), 11 kali gempa low frekuensi (LF) dan tujuh kali gempa tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi daripada minggu sebelumnya. (ant)