Merapi Luncurkan Awan Panas hingga 1300 Meter
Gunung api Merapi dengan guguran awan panas pada Jumat 31 Mei 2024 pukul 05.31 WIB. Guguran awan panas dengan jarak luncur hingga 1300 meter ke arah Barat Daya (Kali Bebeng).
Laporan Edwin Widyon dari magma.esdm menyebutkan, gunung api terletak di Kabupatan Sleman DI Yogyakarta dan Magelang, Boyolali, Klaten dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Gunung api terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang tinggi sekitar 100-150 meter dari puncak. Cuaca berawan, angin lemah ke arah timur.
Teramati 10 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1300 meter. Teramati 1 kali awan panas guguran ke arah barat daya dengan jarak luncur 1000 meter.
Gunung Merapu juga mengalami 1 kali gempa Awan Panas Guguran dengan amplitudo 65 mm dan lama gempa 109.8 detik. Kemudian terjadi 16 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-19 mm dan lama gempa 17.6-133 detik. Dan 2 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 2-11 mm, S-P 0.3-0.4 detik dan lama gempa 6.1-7 detik. Juga terjadi 2 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 70-80 mm, dan lama gempa 10.9-13.3 detik.
Siaga III
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.