Merapi Kembali Luncurkan Guguran Awan Panas Sejauh 2 Km
Kembali, Gunung Merapi mengeluarkan guguran awan panas pada Kamis, 28 Januari 2021. Guguran awan panas dengan estimasi jarak luncur 2 km ke arah barat daya ini terjadi pada pukul 10.13 WIB.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 69 mm dan durasi 175 detik.
"Tinggi kolom belum bisa teramati karena cuaca berkabut. Estimasi jarak luncur 2000 meter ke hulu Kali Krasak & Boyong," katanya dalam keterangan pers, Kamis, 28 Januari 2021.
Sebelumnya, Merapi dalam sehari meluncurkan 36 kali awan panas guguran dengan jarak luncur sampai 3.000 arah barat daya ke hulu Sungai Krasak dan Sungai Boyong. Tercatat seismograf amplitudo 15-60 mm dengan durasi 83-197 detik.
Sejumlah lokasi dilaporkan hujan abu dengan intensitas tipis, hujan abu teramati di beberapa Desa di Tamansari, Boyolali dan Boyolali Kota.
Masyarakat diimbau menggunakan masker, kaca mata, menutup sumber aliran air untuk mencegah gangguan kesehatan akibat abu vulkanik.
"Masyarakat juga waspadai bahaya lahar saat terjadi hujan di Merapi. Kemudian untuk rekomendasi potensi bahaya saat ini berupa guguran lava awan panas di sektor barat daya," kata Hanik.
Jarak luncur awan panas masih dalam radius bahaya yang direkomendasikan BPPTKG yaitu sejauh 5 kilometer ke arah barat daya dari puncak Gunung Merapi. Sedangkan jika terjadi erupsi eksplosif radius bahaya 3 km dari puncak.
"Radius bahaya yang direkomendasikan BPPTKG adalah 5 km, dari puncak Merapi pada alur Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih," katanya.