Merapi Erupsi Guguran Awan Panas Maksimum 1500 Meter
Terjadi Awan Panas Guguran di Gunung Merapi tanggal 8 Juli 2024. Estimasi jarak luncur maksimum 1500 meter ke arah Barat Daya, arah angin ke Barat Laut, visual dari pos pengamatan berkabut.
Gunung Api Merapi terletak di Kab\Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan ketinggian 2.968 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Gunung api tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah timur dan barat.
Terjadi 1 kali Awan Panas Guguran ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur estimasi 1.300 meter . Teramati 2 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter . Terdengar 2 kali suara guguran terdengar dari Pos Babadan dengan itensitas suara sedang.
Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara sekitar 21-25.5°C. Kelembaban 45-91.7%. Tekanan udara 837.5-918.5 mmHg. Terjadi 1 kali gempa Awan Panas Guguran dengan amplitudo 69 mm dan lama gempa 139.5 detik. Terjadi 35 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-64 mm dan lama gempa 28.2-169.6 detik.
Terjadi 1 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 11.4 detik. Terjadi 12 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-15 mm, S-P 0.5-0.7 detik dan lama gempa 6.2-9.6 detik dan 1 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 70 mm, dan lama gempa 7.9 detik.
Siaga III
1. Potensi bahaya saat ini bgerupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.