Merapi Alami Guguran Awan Panas hingga 1500 Meter
Gunung Merapi terpantau mengalami guguran lava sebanyak 1 kali, pada Sabtu 10 Februari 2024. Jarak luncur guguran lava dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah Kali Bebeng.
Mengutip data dari https://magma.esdm.go.id menyebutkan, gunung api dengan ketinggian 2968 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini, alami guguran lava mengarah ke barat daya.
Gunung berlokasi di dua provinsi ini, yaitu di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah ini, terlihat cuaca mendung, angin tenang ke arah timur. Suhu udara sekitar 21.2-24°C. Kelembaban 50-91.7%. Tekanan udara 875.8-918 mmHg. Intensitas curah hujan 5 mm per hari.
Sebanyak 1 kali gempa Awan Panas Guguran dengan amplitudo 49 mm dan lama gempa 155.8 detik. 31 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-33 mm dan lama gempa 26.6-107.36 detik. 1 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 7.12 detik. 7 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-11 mm, S-P 0.4-0.5 detik dan lama gempa 6.04-9.16 detik.
Siaga III
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Advertisement