Merangkak Naik, Harga Cabai Rawit di Bojonegoro Tembus Rp 60 Ribu
Mendekati bulan Ramadan, harga kebutuhan dapur terus bergerak naik. Terbaru harga cabai rawit di Bojonegoro tembus Rp 60 ribu per kilogramnya.
Kenaikan harga cabai rawit ini mengalami lonjakan tinggi dari sebelumnya Rp40 ribu per kilogramnya naik menjadi Rp 60 ribu per kilogramnya. Sedangkan cabai keriting masih di kisaran Rp 40.000 hingga Rp 45.000 per kilogram. Kemungkinan harga bumbu dapur berasa pedas ini akan terus naik hingga memasuki bulan Ramadan awal April mendatang.
Selain cabai, kebutuhan dapur lainnya, yaitu telur. Tiga hari lalu, telur masih seharga Rp 22.000 kini naik menjadi Rp 24.000 per kilogramnya. "Dua kebutuhan dapur itu yang naiknya cepat," ujar Haji Umar, salah satu pedagang di Pasar Besar Kota Bojonegoro Minggu 6 Maret 2022 pagi.
Naiknya harga kebutuhan dapur ini membuat Ibu-ibu rumah tangga jadi pusing. Apalagi belum genap satu bulan terakhir ini, kebutuhan dapur didera minyak goreng langka dan mahal. Bahkan minyak goreng, meski kondisinya normal, harganya masih di kisaran Rp 18.000 per liter dari sebelumnya Rp 14.000 per liternya.
"Apa-apa naik," ujar Nyonya Siti warga Desa Sukorejo Kecamatan Kota yang mengeluh harga-harga naik.
Nyonya Siti berharap pemerintah turun tangan untuk menstabilkan sejumlah harga kebutuhan pokok.
"Ya, kita yang ngatur duit dapur biar gak pusing," tandasnya.
Data di Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro tahun 2021, luas tanaman pelbagai jenis cabai, yaitu rawit, keriting dan cabai hijau sekitar 596 hektare. Lokasinya tersebar merata di beberapa kecamatan. Seperti Kecamatan Kalitidu, Malo, Kasiman, Dander, Padangan, Kapas, Sumberejo dan daerah selatan, seperti Kecamatan Ngraho dan Tambakrejo.
Advertisement