Menggapai Surga Ladang Jihad Muhammadiyah dengan Amal Usaha
Jihad tak hanya berlaku pada saat perang semata. Jihad dalam konteks kekinian bisa bermakna jihad mengentas kemiskinan, membangun dan mengembangkan pendidikan, pelayanan kesehatan, dll.
Segala jihad ditujukan untuk menggapai surga. Begitulah, tujuan akhir setiap ibadah dalam mencari ridha Allah Subhanahu wa-taala (SWT) untuk meraih ganjaran Surga.
Bagaimana dengan jihad dalam suatu organisasi? Seperti aktivis di Muhammadiyah?
"Menggapai surga melalui Muhammadiyah", menurut Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Saad Ibrahim "harus disertai dengan jihad dan menerima segala konsekuensinya".
Jihad bagi Muhammadiyah, lanjut Saad, memiliki makna yang sangat luas. Salah satu makna jihad yang dilakukan oleh Muhammadiyah adalah mencerdaskan umat, bangsa bahkan mencerdaskan kemanusiaan universal.
“Kita gunakan Muhammadiyah ini sebagai media, sebagai wasilah untuk mencerdaskan bangsa, mencerdaskan umat, mencerdaskan manusia dimanapun manusia itu.” Kata Saad pada, dalam Pengukuhan PDM dan PDA Pati, belum lama ini.
Muhammadiyah sebagai jalan jihad seraya mengharapkan rida Allah SWT, sebab dalam berjihad di Muhammadiyah merupakan jalan untuk menegakkan kalimat Allah, berkhidmat untuk umat, dan untuk kemanusiaan universal.
Pencerdasan dalam Muhammadiyah
Menurut Saad, jihad melalui pencerdasan di Muhammadiyah dengan berharap hanya kepada Allah SWT merupakan konsekuensi logis dari sekelompok umat yang menginginkan menggapai surga melalui gerakan dakwah ini.
Kepada kader penggerak Persyarikatan Muhammadiyah, Saad berpesan supaya selalu optimis dalam bermuhammadiyah dan mengharapkan rida untuk masuk surga Allah SWT. Karena di Muhammadiyah memberi banyak peluang untuk tiket ke surga.
Berbagai bidang Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) termasuk pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, ekonomi dan lain sebagainya merupakan ladang jihad yang harus digarap secara kolaboratif.
Saad juga menyinggung, jika usia tua tidak boleh menjadi alasan untuk berhenti dalam bermuhammadiyah. Optimisme harus senantiasa dibangun dalam setiap insan, bahwa semua memiliki kesempatan yang sama untuk berbuat bahkan lebih di Muhammadiyah.
Advertisement