Meraih Optimisme, Menyikapi Fenomena GW-OCC
Di tengah pandemi Covid-19, banyak orang merasa ketakutan. Bahkan, ada juga yang putus asa karena keadaan, seperti terjadi di luar negeri.
Islam mengajarkan, dalam kondisi apa pun seseorang haruslah tetap optimistis. Nah, bagaimana meraih rasa optimisme di tengah kondisi mencekam seperti ini, berikut renungan Agus Maftuh Abegebriel, Duta Besar RI di Ryadh Arab Saudi:
Fenomena Globalized Pandemic or Al-Aubi’ah Al-`Aulamiyyah (الأوبئة العولمية) telah memaksa semua negara dan bangsa untuk memprioritaskan “Nahnuwiyyah – Ke-kita-an” ketimbang “Ke-aku-an, Ke-kamu-an, Ke-dia-an dan Ke-mereka-an”.
Semua bangsa harus saling dukung (التداعم) dalam GW-OCC (Global War on Combatting Corona atau Al-Harb Al-Jama’iy li Mukafahah Corona, Perang Global Melawan Corona.
Ibnu Malik sang penulis “Alfiyyah” memberikan jaminan bahwa dhamir “kekitaan” tak akan pernah terkalahkan oleh faktor-faktor (al-`Awamil) eksternal ataupun internal, Eksoteris ataupun Esoteris.
للرفع والنصب وجر نا صلح
Rafa’ (Kemulian Bangsa), Nashab (Kestabilan Negara) dan Jarr (Kuatnya pondasi berbangsa dan bernegara) akan bisa tercapai jika memprioritaskan “Nahnuwiyyah – Kekitaan” sebagai High Explosive Weapons, senjata dengan daya ledak tinggi untuk melawan Corona, Covid-19.
كاعرف بنا فإننا نلنا المنح
Fase makrifat (sadar diri) tentang dahsyatnya energi “Kekitaan – Togetherness – Nahnuwiyyah” akan mengantarkan semua bangsa menuju “al-Minah – opportunities” yang membawa dunia menuju tatanan yang “peaceful” silmiyyah penuh kedamaian.
Demikian wallahu a’lam.
Advertisement