Meraih Cahaya Ilahiyah, Begini Konsep Kitab Al-Hikam
Asy-Syaikh Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atha'illah As-Sakandari dalam Kitab Al-Hikam pasal 36, menulis :
ماَاسْـتـُودِعَ فىِ غيْبِ السَّراءـرِ ظهرَ فِى شَهادَةِ الظوَاهِرِ
Apa yang tersembunyi dalam rahasia ghaib, yaitu berupa Nur ma’rifatullah dan nur ilahi, pasti akan ada pengaruhnya pada anggota lahir
Penjelasan (Syarah), Asy-Syaikh Al-Habib Shohibul Faroji Azmatkhan:
Apabila dalam hati hamba sudah ada Nur ma’rifatullah dari Allah, pengaruhnya Nur tersebut akan jelas tampak pada anggota lahir, karena keadaan lahir itu bisa menjadi cermin keadaan batin.
Asy-Syaikh Abu Hafs berkata: "Bagusnya adab kesopanan lahir, membuktikan adanya adab yang di dalam batin".
Baginda Rasulullah saw. Ketika melihat seorang yang memain-mainkan tangannya ketika sholat, maka Rasulullah saw. Bersabda : "Lau-khosya’a qolbuhu lakhosya-‘at jawarikhuhu". ("andaikan khusyu’ hati orang itu, niscaya khusyu' semua anggota badannya.”)
Asy-Syaikh Abu Tholib Al-Makki barkata: "Allah telah menunjukkan tanda bukti orang kafir, yaitu bila disebut nama Allah mereka mengejek dan enggan tidak mau menerimanya".
Allah berfirman : ”Apabila disebut nama Allah saja (sendiri), cemas dan muak hati orang-orang yang tidak percaya kepada akhirat, sebaliknya bila disebut nama-nama selain Allah mereka gembira, dan menerima dan puas”. (QS. Az-zumar.45).
Allah menerangkan dalam ayat ini tentang sikap orang-orang kafir, berbeda dengan sikap orang mukmin, jiwanya merasa puas jika dikatakan, ini semua dari Allah. Dan ini semua perbedaan antara iman tauhid dengan syirik.
Kesimpulan.
Ketaatan ruhaniah kepada Allah berbekas pada anggota tubuh fisik luar manusia.
Dan kedurhakaan kepada Allah juga berbekas pada anggota tubuh fisik manusia.
Sumber: Asy-Syaikh Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atho'illah As-Sakandari, Kitab Al-Hikam, Pasal 36