Menyerang Polisi di Yunani, Harry Maguire Mendekam di Tahanan
Kapten Manchester United, Harry Maguire ditangkap polisi setelah terlibat keributan di sekitar bar di Pulau Mykonos, Yunani, pada Jumat 21 Agustus 2020 dini hari waktu setempat.
Pemain Timnas Inggris itu tak hanya ricuh dengan pengunjung bar lainnya, tapi juga diduga melakukan penyerangan terhadap petugas kepolisian yang mencoba mengendalikan situasi tersebut.
Sebelum kericuhan itu terjadi, pemain yang dikontrak dengan banderol 85 juta poundsterling oleh MU itu menggelar pesta minuman keras di sekitar arena biliar di SantAnna Bar dengan bintang MU lainnya, Marcus Rashford, Brandon Williams, serta bintang Love Island Chris Huge, dan pemain snooker Judd Trump.
Perkelahian itu sendiri terjadi di depan Fabrica Bar dan melibatkan sesama orang Inggris. Sementara polisi yang datang dengan maksud meminta keterangan justru diserang. Dua petugas dilaporkan mengalami luka di wajahnya.
Akibat aksi brutal tersebut, Maguire harus mendekam di dalam sel. Rencananya, Maguire dan dua pria lainnya akan menghadapi jaksa penuntut di pulau terdekat, Pulau Syros, pada hari yang sama.
“Ketika perkelahian selesai, salah satu dari dua kelompok, dengan para pemain sepak bola, mulai melecehkan petugas secara verbal. Ada beberapa polisi di sana. Beberapa saat kemudian, salah satu dari tiga anggota kelompok itu, mereka yang berusia 27, 28, dan 29 tahun, melayangkan pukulan ke salah satu polisi dan perkelahian pun terjadi,” kata Petros Vassilakis, juru bicara polisi seperti dikutip dari Dailymail.
Lebih lanjut, dari keterangan polisi diketahui, dua pria dan pemain sepak bola yang diduga Maguire itu memukul dan menendang saat polisi itu terjatuh.
“Saya tidak bisa memberi tahu Anda apa yang mereka katakan kepada kami. Semua kata-kata umpatan bahasa Inggris melawan pihak berwenang dan melawan pekerjaan polisi. Ketiganya, termasuk pemain sepak bola, ditahan di penjara, dikurung di sel Mykonos. Mereka akan muncul di hadapan jaksa penuntut negara di pulau Syros hari ini untuk didakwa dengan penyerangan yang diperburuk,” tambah Petros.
Sebelumnya, seorang sumber polisi mengatakan bahwa penduduk setempat memanggil polisi untuk melaporkan perilaku kasar di luar bar. Selain itu, mereka tidak segera meninggalkan lokasi itu meski ada jam malam akibat pandemi Covid-19.
"Kelompok itu sangat berisik dan beberapa penduduk setempat menelepon polisi karena mereka belum meninggalkan daerah itu," kata sumber tersebut kepada MailOnline dikutip dari Dailymail.
Kelompok pria itu berada di dalam bus mini. Polisi yang mendapat laporan pun tiba di lokasi, kemudian mereka mengikuti rombongan Maguire. Petugas pun menghentikan van. Dua dari pria keluar dan terjadi pertengkaran, di situlah penyerangan terjadi. Maguire disebut sangat kasar dan agresif terhadap para petugas.
"Dia ditangkap dan diborgol serta dibawa ke kantor polisi atas tuduhan awal percobaan penyerangan dan menggunakan bahasa kasar kepada polisi," ucap sumber di kepolisian setempat.
Maguire sendiri berada di Yunani untuk menjalani liburan setelah MU tak lagi bermain di semua kompetisi usai dikalahkan Sevilla di semifinal Liga Europa beberapa waktu lalu.