Menyelamatkan Politikus, Kuburan Pengacara di Surga Dunia
Politikus sering bertindak di luar kewajaran umum. Logika politikus jauh berbeda dengan logika orang awam dalam memahamai persoalan masyarakat. Di sinilah, mereka pun jadi aktor dan bahan olok-olok publik.
Bagaimana logika mereka ketika mengalami kecelakaan di mata masyarakat? Inilah lelucon yang menjadikan kita bahagia, karena bisa ketawa lepas.
1. Menyelamatkan Politikus
Tiga orang anak laki-laki berjalan melewati hutan dan tiba-tiba mendengar jeritan minta tolong.
Mereka mengikuti suara ke danau dan melihat seorang pejabat yang menjadi tersangka korupsi tenggelam.
Anak-anak itu melompat ke dalam air dan membawanya ke tepian. Pejabat bertanya kepada anak-anak itu bagaimana dia bisa membayar mereka.
Anak laki-laki pertama berkata, "Saya ingin HP baru."
Anak laki-laki kedua berkata, "Saya ingin sepeda motor."
Anak ketiga berkata, "Saya ingin batu nisan yang bagus."
Pejabat itu kaget, lalu bertanya, "Mengapa demikian?"
Anak itu berkata, "Karena ketika ayah saya tahu saya membantu menyelamatkan Anda, dia akan membunuh saya."
2. Belum Tahu Surga Dunia
Seorang pemuda desa kuat iman,sampai saat mau meninggal di umur 90 masih perjaka asli.
Diapun ingin tulisan di batu nisan nya sebagai berikut: "Aku lahir perjaka,muda perjaka,tua perjaka,dan mati juga masih perjaka."
Tukang batu nisan bingung karena tulisannya kepanjangan, akhirnya ditulisnya sebagai berikut:
"BELUM TAHU SURGA DUNIA!"
3. Kuburan Seorang Pengacara
Seorang pria mengunjungi kuburan melihat batu nisan yang bertuliskan, "Di sini tempat istirahat Polan, seorang pengacara dan seorang yang jujur."
"Wow, saya heran," serunya, "Bagaimana bisa mereka punya tiga orang terkubur dalam satu makam."
4. Pemakaman Dokter Spesialis Hati
Seorang dokter sedang menangis tersedu-sedu didepan sebuah makam yang tanahnya masih merah. Uniknya dispusara makam terletak batu nisan berbentuk "HATI" yang cukup besar dan mencolok.
Ustadz : "Sudah, ikhlaskan saja, jangan terus menangis..."
Doketr : "Ustadz, gimana saya tidak sedih. Bagaimana kalau saya yang mati?"
Ustadz : "Semua orang pasti mati, Dok!"
Dokter : "Begini lho, Ustadz, yang mati ini teman saya. Kami para kumpulan Dokter Spesialis sudah sepakat, siapa saja diantara kami yang mati maka akan dibuatkan batu nisan dengan gambar sesuai bidang spesialis yang kami tekuni."
Ustadz : "Ooo... teman dokter yang mati ini apa spesialisnya?"
Dokter : "Dia spesialis HATI. Makanya batu nisan dia berbentuk hati."
Ustadz : "Lalu apa yang membuat anda begitu khawatir?"
Dokter : "Lahh, kalau saya mati, gak bisa ngebayangin batu nisan yang akan dibuat untuk saya..."
Ustadz : "Emang dokter spesialis apa?"
Dokter : "Saya 'kan Dokter spesialis KELAMIN, Pak Ustadz!!"
Ustadz : "Astaghfirullah haladzim..." (sambil mikir) "Gak apa-apa, tenang aja, entar dipakein celana dalam..."
Advertisement