Menyampaikan dan Menerima Nasihat, Kisah dari Gunung Cahaya
Menyampaikan dan Menerima Nasihat
AIkisah, di suatu tempat, terdapat seorang raja kafir yang mempunyai menteri saleh. Rupanya, si menteri menanti suatu kesempatan yang tepat untuk menyampaikan nasihat kepada raja.
Suatu malam, raja berkata kepada menterinya, “Bangun! Kita akan berkendara, dan melihat keadaan rakyat.”
Mereka pergi dengan tunggang langgang. Tanpa disadari, mereka berada di tempat seperti gunung. Di sana, terdapat cahaya api. Mereka mendekati cahaya tersebut. Mereka menemukan sebuah rumah yang penuh dengan suara nyanyian dan musik. Mereka juga melihat seorang laki-laki berpakaian jelek di tempat sampah yang bersandar di atas tumpukan sampah. Laki-laki itu memegang kendi yang terbuat dari tanah liat.
Di dalam rumah itu, juga terdapat kandang. Istri laki-laki ini berada di depan suaminya, memberikan suatu penghormatan kepada raja. Raja pun memberikan penghormatan kepadanya, layaknya penghormatan kepada pemimpin perempuan.
“Seandainya mereka melakukan itu setiap malam,” kata raja.
Pada saat itulah, si menteri mengambil kesempatan.
“Wahai Raja, kami khawatir engkau tertipu melihat mereka (seorang laki-laki dan istrinya),” kata si menteri.
“Bagaimana itu?” tanya raja.
“Sesungguhnya, kerajaanmu bagi orang yang mengetahui kerajaan langit, seperti tempat sampah dalam penglihatanmu ini. Demikian juga sandaran dan gedungmu. Dan, sesungguhnya jasad dan pakaianmu bagi orang yang mengetahui kebersihan dan keindahan seperti dua orang ini dalam penglihatanmu."
Semoga kita mengambil hikmahnya. Aaminn.
Dipetik dari kitab An-Nawadir. Semoga bermanfaat.