Sambut Perayaan Cap Go Meh, Sejarah dan Menu Istimewa Opor Ayam Masyarakat Tionghoa
Perayaan Tahun Baru Imlek, 29 Januari 2025 lalu. Kini, masyarakat Tionghoa akan menyambut perayaan Cap Go Meh, Rabu 12 Februari 2025. Cap Go Meh salah satu perayaan penting dalam tradisi masyarakat Tionghoa yang menandai puncak perayaan Tahun Baru Imlek.
Secara harfiah, Cap Go Meh berarti malam ke-15 dalam bahasa Hokkien. Perayaan ini jatuh pada hari ke-15 bulan pertama penanggalan lunar, yang biasanya bertepatan dengan bulan purnama.
Mengutip buku Rahasia Kaya dan Sukses Pebisnis Tionghoa oleh Lie Shi Guang, dijelaskan sejarah Cap Go Meh berakar dari Dinasti Han (206 SM sampai 220 M) di Tiongkok. Pada masa itu, masyarakat merayakan festival lampion dengan menghias kota dan mengadakan berbagai kegiatan seni serta budaya. Tradisi ini kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia, yang memiliki komunitas Tionghoa yang besar dan beragam.
Makna Cap Go Meh lebih dari sekadar penutup perayaan Imlek. Perayaan ini mencerminkan harapan akan kedamaian, kesejahteraan, dan keberuntungan di tahun yang baru. Lampion yang diterbangkan atau dinyalakan di berbagai tempat melambangkan penerangan dan harapan yang terang benderang bagi kehidupan.
Tradisi Cap Go Meh di Indonesia memiliki ciri khas yang unik. Di beberapa daerah seperti Singkawang, Cap Go Meh dirayakan dengan pertunjukan Tatung, yaitu ritual yang melibatkan individu yang diyakini kerasukan roh leluhur. Selain itu, parade barongsai, makan bersama keluarga, dan menikmati kue keranjang adalah bagian tak terpisahkan dari perayaan ini.
Selain nilai budaya, Cap Go Meh juga memiliki aspek kuliner yang menarik. Hidangan seperti lontong Cap Go Meh, yang merupakan perpaduan antara tradisi Tionghoa dan Nusantara, menjadi simbol keragaman budaya Indonesia. Kue keranjang dan berbagai kudapan manis juga kerap dihidangkan sebagai lambang kebahagiaan.
Dengan sejarah yang panjang dan tradisi yang sarat makna, Cap Go Meh bukan hanya menjadi perayaan bagi masyarakat Tionghoa, tetapi juga simbol persatuan dalam keragaman budaya Indonesia. Perayaan ini mengajarkan pentingnya menjaga tradisi dan nilai kebersamaan dalam masyarakat.
Berkumpul Keluarga
Selama perayaan Cap Go Meh berlangsung, biasanya masyarakat Tionghoa berkumpul dan mengucapkan berbagai kata-kata positif. Salah satu yang cukup populer untuk dikatakan adalah 'Thiam hok thiam siu' yang memiliki arti 'tambah kaya, tambah sejahtera, makmur, dan bahagia'. Kemeriahan yang berlangsung selama perayaan Cap Go Meh selalu dinantikan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Apa Itu Cap Go Meh? Jawaban pertanyaan tersebut terdapat pada buku 'Perayaan Tionghoa di Indonesia' oleh Alex Cheung, dkk. Cap Go Meh dulunya disebut sebagai 15 Cia-gwee atau 15 Zheng yue. Waktu tersebut dipercaya oleh sebagian orang Tiongkok sebagai hari buang sial. Inilah yang membuat sejak dahulu, Cap Go Meh dirayakan dengan pergi keluar rumah untuk sekadar berjalan-jalan.
Selain itu, Cap Go Meh sering kali disebut sebagai Festival Lentera Tiongkok. Festival yang diadakan 15 hari setelah Tahun Baru Imlek ini menyimpan sejarah yang berasal dari Dinasti Han Timur Kuno.
Biasanya selama Cap Go Meh, terdapat berbagai lampion merah yang akan dipasang di berbagai lokasi. Kemudian ada juga tarian barongsai dan naga yang ditampilkan dengan maksud mengusir roh-roh jahat, sehingga mampu mendatangkan keberuntungan.
Cap Go Meh diselenggarakan untuk menghormati leluhur yang telah meninggal. Festival yang satu ini juga ditujukan agar dapat mendorong rekonsiliasi, pengampunan, dan perdamaian.
Di Indonesia, Cap Go Meh biasanya diwarnai dengan pemasangan lampion-lampion dengan harapan sebagai simbol kemakmuran. Petasan juga dinyalakan pada perayaan tersebut yang merupakan harapan untuk mengusir roh jahat. Kepercayaan ini masih terus ada hingga sekarang.
Mengutip dari unggahan Instagram @kemenpar.ri ada beberapa kota di Indonesia yang akan menggelar Festival Cap Go Meh pada 12 Februari 2025.
Kota Yogyakarta, DIY
Lokasi perayaan Cap Go Meh pertama yang patut dinantikan di tahun ini berlangsung di Kampoeng Ketandan, Kota Yogyakarta. Terdapat Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta yang akan berlangsung, Rabu 12 Februari 2025.
Ada begitu banyak pertunjukan, hiburan, hingga berbagai hal menarik lainnya yang dapat dijumpai oleh masyarakat selama pekan budaya Tionghoa tersebut berlangsung.
Singkawang, Kalimantan Barat
Selanjutnya perayaan Cap Go Meh juga akan diadakan di Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Agenda tersebut diberi nama Festival Cap Go Meh Singkawang puncaknya berlangsung pada 13 Februari 2025.
Terdapat rangkaian acara penuh keseruan yang diadakan selama festival tersebut. Misalnya saja pawai lampion, festival kuliner, hingga ritual tolak bala dan ket sam thoi. Ada berbagai agenda yang telah diselenggarakan sebelumnya, misalnya saja parade hingga arak-arakan spesial Cap Go Meh.
Semarang, Jawa Tengah juga dipilih sebagai destinasi untuk melihat lebih dekat perayaan Cap Go Meh. Perayaan Cap Go Meh tahun ini di Semarang berlangsung pada tanggal 12 Februari 2025 dan akan berlangsung di Pasar Imlek Semawis.
Di Jakarta perayaan Cap Go Meh akan digelar di kawasan Pecinan Petak Sembilan Glodok Jakarta Barat. Di Pecinan Glodok terdapat berbagai agenda meriah yang terselenggara pada 12 Februari 2025. Misalnya saja pertunjukan barongsai maupun kulineran.
Lontong Cap Go Meh
Warga keturunan China di Indonesia, khususnya pulau Jawa, merayakan cap gomeh dengan menyantap hidangan Lontong Cap Go Meh. Tampilan mirip dengan lontong opor lebaran.
Terdiri dari lontong dengan sayur gurih atau lodeh, opor ayam, sambal goreng hati, telur pindang, dan daging abing. Kemudian disajikan dengan taburan bubuk kedelai dan serundeng.
Advertisement