Menyambung Hidup, Korban Tsunami Palu Ikut Proyek Padat Karya
Ratusan warga Desa Titik, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan yang menjadi korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu ikut terjun bekerja di Proyek Padat Karya Tunai di Desa setempat, Jumat 2 November 2018
Sejak pagi tadi pukul 7.00 WIB, ratusan warga sudah mulai bekerja. Dengan menggunakan cangkul dan sekop mereka meratakan urukan tanah untuk pembangunan jalan baru sepanjang 300 meter.
Warga desa yang sebelumnya puluhan tahun bekerja di Palu itu rela bekerja di proyek desa karena sudah lama tidak mendapatkan penghasilan sejak kepulangan dari Palu.
"Dari pada ndak ada pekerjaan, akhirnya ikut bekerja di proyek desa, " kata salah satu warga bernama Ibnu.
Menurut Ahmad warga lainnya dengan ikut di proyek desa setidaknya bisa mendapatkan uang walau upah yang didapatkan jauh dari penghasilannya selama membuka warung makan di Palu.
"Yang penting sementara ada pemasukan keluarga," ujar Achmad.
Melihat kondisi sulitnya mencari kehiupan di desa dirinya berencana akan kembali merintis usahanya kembali di Palu yang hancur di sapu gempa bumi dan Tsunami.
Sekretaris Desa Titik Budi Winarko di konfirmasi terpisah mengatakan sebagian besar warga yang turun mengerjakan proyek PKT merupakan warga perantauan yang masih bertahan di desa.
"Pengerjaan PKT selama dua hari. Upahnya sistem harian yaitu Rp 100 ribu per hari," ujarnya.
Seperti diketahui korban gempa bumi dan tsunami di Palu di Kabupaten Lamomgan paling banyak berasal dari Desa Titik. Jumlah warga Desa Titik yang dipulangkan dari lokasi bencana mencapai 907 orang.
Saat ini ratusan warga perantauan tersebut masih banyak bertahan di desa namun puluhan warga lainnya sudah kembali bekerja di Palu.(tok)