Menurut BMKG, Inilah Penyebab Gempa di Malang
Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Malang dengan magnitudo 5,1 pada Rabu 8 Agustus pukul 13.09 WIB akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam penjelasannya yang diterima di Jakarta, Rabu, menyebutkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar naik (thrust fault).
Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,2 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi Magnitudo 5,1.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,92 Lintang Selatan dan 112,41 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 88 km arah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada kedalaman 42 km.
Guncangan gempa dilaporkan telah dirasakan oleh masyarakat di daerah Malang, Karangkates dan Blitar pada skala II SIG-BMKG (III MMI), Tretes, Tulungagung, Lumajang, Yogyakarta, Kuta pada skala I SIG-BMKG (II MMI).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 13.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). (an/rr)