Menunggu Langkah Erlangga Setelah Jadi Dirut BUMD PT PWU
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Timur, PT Panca Wira Usaha (PWU) Jatim, sejak awal September ini punya nakhoda baru. Dia adalah mantan Ketua KADIN Jatim, Ir. Erlangga Satriagung.
Hari Jumat 7 September lalu, Erlangga secara resmi menerima tongkat kemudi yang sebelumnya dipegang Basanto, yang menjadi Dirut PT PWU sejak Desember 2016. Sebelumnya, Basanto mengantikan Arif Afandi, dan Arif Afandi menggantikan Dahlan Iskan.
Apa saja yang akan dilakukan Erlangga Satriagung dengan tugas barunya. “Saya masih memilah-milah persoalan yang ada. Termasuk persoalan-persoalan yang memiliki potensi berdampak hukum. Saya tidak akan gegabah,” katanya kepada ngopibareng.id.
“Dalam berbisnis itu yang harus diupayakan adalah perusahaan memiliki aset. Nah di PT PWU ini aset sudah ada, produksi juga sudah ada. Tetapi mengapa kok seperti sulit dikembangkan? Itulah yang akan saya pilah-pilah dahulu,” kata Erlangga.
Erlangga yang juga pernah berbisnis properti dan sempat menjadi Wakil Ketua REI Pusat berharap aset-saet yang dimiliki perusahaan itu selain dikelola dengan benar, juga bersih. Bersih artinya tidak kotor dan tidak mengandung maksiat.
“Misalnya, kita punya aset tanah di Jalan Ngagel Surabaya yang digunakan sebagai hotel esek-esek yaitu Malibu. Tanah itu kan milik Pemprov Jatim, masak dipakai untuk hotel seperti itu? Tanggung jawab kita dalam berbisnis tentu bukan hanya kepada Pemprov, tapi juga kepada Allah. Karenai kita akan tinjau lagi, bagaimana dulu kerjasamanya sampai tanah milik kita bisa untuk operasional hotel semacam itu. Ini bukan semata-mata bisnis, tapi juga faktor moral yang jadi ukuran,” jelas Erlangga.
“Juga ada aset perusahaan berupa tanah yang di atasnya berdiri nigt club Penthouses, juga di Jalan Ngagel. Hampir semua warga Surabaya tahu tempat apa Penthouses itu. Saya ingin tahu, apakah pihak manajemen sebelumnya mengadakan kerjasama langsung dengan Penthouses, atau kerjasama melalui pihak ketiga. Saya akan pelajari lebih dahulu bagaimana perjanjiannya karena ini juga menyangkut masalah hukum. Sekali lagi saya tidak akan gegabah, tetapi harus mempelajarinya secara seksama,” Kata Erlangga.
Menurutnya, PT PWU nantinya harus fokus pada bisnisnya. “Saat ini saya lagi memetakan, bisnis perusahaan ini apa saja? Apakah terlalu luas dan tidak fokus atau bagaimana, saya butuh waktu untuk mempelajarinya. Ada delapan anak perusahaan di bawah PT Panca Wira Usaha, saya harus pelajari semuanya baru nanti didukung oleh seluruh staf dan karyawan saya akan memulai pekerjaan,” kata Erlangga Satriagung.
Kedelapan anak perusahaan di bawah PT Panca Wira Usaha masing-masing adalah PT Karet Ngagel SBY Wira Jatim dengan produk antara lain: Rubber Conveyor Belt, Rubber Article, Steel Cord Conveyor dan Tepung Tapioka.
PT Kasa Husada Wira Jatim dengan produk Kapas, Kasa, Pembalut wanita & alat kesehatan. PT Loka Refraktories Wira Jatim di Surabaya yang memproduksi Refractory Brick, Castable, Gunning dan Rumming Material. PT Carma Wira Jatim di Pasuruan yang memproduksi Pickle Kulit Kambing, Wetblue Kulit Sapi dan Jasa Mesin Walls, Buffing, Embosing.
Anak perusahaan kelima adalah PT Industrial Estate Wira Jatim berkantor di Surabaya, bergerak di bidang kawasan/lahan industri dan pergudangan, perhotelan dan pariwisata. PT Gedung Expo Wira Jatim yang mengelola gedung JX International di Jalan Ahmad Yani Surabaya.
PT Pabrik Es Wira Jatim di Pandaan, Pasuruan, yang memproduksi es balok(es batu) dan siroop ”Telasih,” serta memproduksi air mineral dalam kemasan. Dan anak perusaan kedelapan adalah PT Puri Panca Pujibangun di Karang Pilang Surabaya yang bergerak dalam bidang security printing atau percetakan sekuriti. (nas)
Advertisement