Menuju Pilpres 2024: Akan ke Manakah Suara Pemilih?
Gelaran Pilpres 2024 semakin dekat. Kurang beberapa hari lagi, akan terlihat semua pasangan capres dan bacawapres yang akan berlaga di panggung Pilpres 2024.
Apalagi arah dukungan partai politik membangun koalisi sudah terbentuk. Bakal Capres Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan sudah menetapkan pasangan Cawapresnya.
Dengan melihat dinamika arah politik sebelum keputusan Mahkamah Konstitusi terkait usia Capres dan Deklarasi bacawapres dari Ganjar Pranowo, Alvara memiliki prediksi pasangan yang akan muncul berkontestasi pada Pilpres 2024, Alvara Research Center menggelar survei pada 1–6 Oktober 2023. Riset ini menggunakan multi-stage random sampling dengan wawancara tatap muka melibatkan 1.517 responden berusia 17 tahun ke atas.
Sampel diambil di seluruh Provinsi di Indonesia, dengan jumlah sampel tiap provinsi proporsional terhadap jumlah penduduk. Rentan margin of error sebesar 2,52 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Profil responden pada survei ini sesuai profil demografi Indonesia baik dari sisi gender, usia, area maupun agama. Responden seimbang antara laki-laki 49,5 persen dan perempuan (50,5 persen. Responden minimal berusia 17 tahun, responden dari Gen Z (usia 17-26 tahun) mencapai 26,4 persen, generasi milenial (usia 27-42 tahun) sebesar 36,5 persen , Gen X (usia 43-56 tahun) sebesar 31,6 persen dan baby boomer (usia 57-65 tahun) sebesar 5,6 persen. Responden yang tinggal di area urban (perkotaan) mencapai 52,5% dan responden yang tinggal di area rural (pedesaan) mencapai 47,5 persen.
Seperti Apa Elektabilitas Tiga Pasangan Tersebut?
Dari pertanyaan “Jika pemilihan Presiden Indonesia berikutnya diadakan hari ini, dan terdapat 3 pasangan kandidat Presiden-Wakil Presiden, manakah yang akan Anda pilih?”, dengan pilihan tertutup yaitu Anies Baswedan–Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo – Mahfud MD dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Secara nasional, hasilnya adalah sebagai berikut:
Ganjar Pranowo-Mahfud MD 36,5 persen.
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 30,1 persen.
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 19,4 persen.
Belum Memutuskan 13,9 persen.
“Secara umum, pasangan Ganjar – Mahfud MD unggul dibandingkan 2 pasangan lainnya meskipun dinamika politik ke depan bisa saja mengubah klasemen elektabilitas. Hal ini tentunya tergantung dari strategi dari masing-masing pasangan dalam meningkatkan elektoral hingga bulan Februari 2024 ” ujar Peneliti Senior Alvara Research Center Lilik Purwandi.
“Pasangan Ganjar – Mahfud MD cukup mendominasi di Gen X dan Baby Boomers, sementara pada pemilih Gen Z dan Gen millenial terjadi persaingan yang cukup ketat antara Ganjar-Mahfud MD dengan Prabowo–Gibran, kedua segmen generasi tersebut merupakan kelompok pemilih terbesar pada Pilpres 2024, sehingga perlu kerja ekstra untuk mampu merebut hati pemilih muda ini dan memperbesar elektabilitas pada masing-masing pasangan” tambah Lilik Purwandi.
Mengacu pada elektabilitas di atas, maka pilpres akan berpotensi dilakukan melalui dua putaran. “Semua pasangan masih memiliki peluang untuk meningkatkan elektabilitasnya, namun pasangan Ganjar-Mahfud MD dan Prabowo-Gibran diprediksi akan lanjut berkontestasi pada putaran kedua. Sehingga pasangan terpilih diperkirakan baru akan diketahui pada bulan Juli 2024 nanti,” pungkas Lilik Purwandi.
Bagaimana dengan Pemilih NU?
Nahdlatul Ulama merupakan ormas Islam terbesar di Indonesia, pemilih yang merasa dekat atau terafiliasi dengan ormas NU ini sebesar 40,7 persen dari total sampel survei ini sehingga sangat menarik melihat elektabilitas ketiga pasangan tersebut pada pemilih ini
Berikut ini peta suara pemilih NU terkait 3 pasangan capres dan bacawapres:
Ganjar Pranowo - Mahfud MD 36,7 persen.
Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka 33,2 persen.
Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar 16,3 persen.
Belum Memutuskan 13,8 persen.
“Mayoritas warga NU akan mendukung Ganjar-Mahfud MD sebesar 36,7 persen. Diikuti Prabowo-Gibran sebesar 33,2 persen dan Anies–Muhaimin sebesar 16,3 persen. Sementara pemilih NU yang belum memutuskan pilihan sebesar 13,8persen. Terjadi persaingan ketat pada pemilih NU meskipun saat ini menyebar lebih banyak pada pemilih Ganjar-Mahfud MD” tambah Lilik, yang menyelesaikan S1 dan S2-nya pada bidang ilmu statistika ini.