Menuju Pemilu 2024, Ini Prioritas Pencegahan Bawaslu Banyuwangi
Kampanye hitam dan penyebaran berita bohong alias hoax akan menjadi perhatian khusus Bawaslu Banyuwangi pada pemilu 2024 nanti. Bawaslu Banyuwangi menilai dua hal ini harus dicegah untuk mewujudkan pemilu yang berkualitas.
Ketua Bawaslu Banyuwangi, Hamim menyatakan, kampanye hitam dan berita hoax berpotensi untuk memecah belah masyarakat. Bawaslu, kata dia, tidak ingin terjadi lagi pada pemilu tahun 2024.
“Kita ingat di tahun 2019, juga terjadi kampanye politik yang mengandung unsur SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan)," katanya, Rabu, 21 Desember 2022.
Untuk itu, lanjutnya, Bawaslu Banyuwangi mendorong masyarakat untuk ikut berperan serta mencegah terjadinya hal itu. Agar Pemilu 2024 berjalan tertib dan damai.
Bawaslu Banyuwangi juga fokus pada netralitas aparatur sipil negara (ASN). Menurutnya, netralitas ASN menjadi salah satu temuan pada Pemilu 2019 di Banyuwangi. Persoalan serupa harus dicegah sedini mungkin agar tak lagi menjadi masalah pada pemilu 2024.
Selain itu, Bawaslu Banyuwangi juga menyoroti pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) 2023. Sebab pelaksanaan pilkades yang akan digelar September 2023 akan beririsan dengan masa kampanye pemilu.
"Dalam kaca mata Bawaslu, ini masuk dalam salah satu kerawanan pemilu," katanya.
Pelaksanaan Pilkades dan kampanye Pemilu yang berbarengan, lanjutnya, bisa memunculkan potensi kecurangan. Contohnya, penggunaan fasilitas negara untuk kampanye salah satu calon.
"Jadi semua harus kami waspadai bersama," ujarnya.