Menuju Indonesia Emas di Tahun 2045
Batam: Dalam pemikiran Presiden Joko Widodo, investasi bukan hanya urusan pembangunan infrastruktur saja, tapi ada yang lebih penting yakni investasi sumber daya manusia (SDM). Apalagi bila mengingat visi besar menuju Indonesia Emas di tahun 2045.
Program bantuan sosial nontunai adalah bentuk investasi untuk menghasilkan SDM yang produktif, demi mencapai Indonesia Emas 2045. Pasalnya, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia paqda tahun itu diperkirakan mencapai USD 9,1 triliun atau setara dengan Rp120 ribu triliun dan pendapatan per kapita berada pada USD 29 ribu, saat ini USD 3250.
Oleh sebab itu, dalam setiap kunjungannya ke daerah, Presiden Joko Widodo selalu meluangkan waktu untuk menyerahkan bantuan sosial nontunai, yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP), Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Seperti yang dilakukan saat ini ketika berkunjung ke Batam, Kamis (23/2), Sebanyak 807 pelajar dari tingkatan SD hingga SMA/SMK dari Kecamatan Galang dan Kecamatan Sagulung menerima langsung bantuan KIP dari pemerintah.
Presiden berpesan agar bantuan KIP hanya untuk keperluan pendidikan dan sekolah, seperti membeli buku, membeli sepatu, membeli tas, membeli seragam sekolah, atau untuk membayar sesuatu yang berhubungan dengan sekolah. "Jangan untuk membeli pulsa. Kalau ketahuan untuk membeli pulsa kartunya dicabut," ucap Presiden.
Kepala Negara juga menyerahkan sebanyak 132 KIS kepada warga dari Kecamatan Galang dan 528 Keluarga Penerima Manfaat dari 3 Kelurahan yaitu Kelurahan Sijantung, Kelurahan Rempang, Kelurahan Sembulang.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam kegiatan tersebut di antaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun dan Walikota Batam Muhammad Rudi.