Menteri Susi Hidupkan Ubud Writers. Jadi Inspirasi yang Keren
Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) menjadi magnet tersendiri ketika acara itu digelar. Pasalnya, Menteri Kelautan RI, Susi Pudjiastuti, bersedia digeret menjadi salah satu narasumber yang menyenangkan.
Magnet itu pun begitu menarik minat peserta dari mancanegara.
Tema yang dibeber adslah Sink it' atau 'Tenggelamkan'. Ini memberikan banyak inspirasi buat peserta.
Sesi yang berlangsung 1,5 jam itu dihadiri ratusan pengunjung dari berbagai kota dan mancanegara.
Susi juga bercerita mengenai kontroversi dirinya terpilih sebagai menteri sampai sejarah pendirian Susi Air.
Susi memulai ceritanya saat bagaimana Presiden Joko Widodo menawarkannya jabatan menteri.
Susi mengatakan, permasalahan ilegal fishing telah terjadi bertahun-tahun. Lalu dirinya mencari cara efektif agar para pencurian ikan tidak kembali ke Indonesia.
Caranya dengan meledakkan kapal yang tertangkap melakukan ilegal fishing.
"Saya hanya mendapatkan brief selama 2 menit di jam 11 malam, sebelum pengumuman kabinet keesokan harinya," ujarnya.
Susi mengaku sadar telah membuat Presiden Jokowi diprotes banyak orang. Latar belakang pendidikannya yang menjadi sebab.
"Pak Jokowi waktu itu banyak diprotes. Karena Saya berhenti bersekolah. Saya berhenti sekolah karena tidak merasa cocok dengan sistem. Jadi saya belajar sendiri," ungkapnya.
Isu lain yang dibahas Menteri Susi adalah persoalan sampah plastik. Berdasarkan data yang ia punya, Indonesia jadi penyumbang terbesar kedua di dunia untuk urusan sampah plastik. Sebab itu, ia gencar mengkampanyekan pentingnya laut yang sehat.
"Dibutuhkan semua pihak. Bukan hanya pemerintah tetapi dari otoritas paling kecil. Yang pada akhirnya dapat menyadarkan semua pihak. Sadar betapa pentingnya laut yang sehat. Masa depan Indonesia terdapat di laut," terangnya.
Di saat sesi diskusi, Menteri Susi mendapat pertanyaan menggelitik. Pertanyaannya terkait tato dan meme-meme mengenainya. Namun, bukan Susi namanya bila tidak bisa menanggapi pertanyaan para pengunjung itu dengan santai.
"Tidak apa-apa punya tato, yang terpenting do a good job. Media sosial memang membuka diskusi dari negatif menjadi positif atau sebaliknya. Kalau mau tanya apa kunci sukses saya, adalah mengubah opinimu. Membuat tabu menjadi seperti hal biasa yang normal itu baik," papar Menteri Susi.
Bagi Menteri Pariswisata Arief Yahya, sosok Susi Pudjiastuti memang sangat mengispirasi. Menurutnya, apa yang sudah dilakukan Menteri Susi sangat memberikan dampak pada pariwisata Indonesia.
"Khususnya wisata bahari. Kami dalam mengembangkan destinasi wisata bahari. Dengan adanya potensi bahari yang kuat seperti Coastal zone (wisata pantai), Sea zone (wisata antar pulau), dan Underwater zone (wisata bawah laut), But Susi juga turut meningkatkan kualitas SDA dan SDM," terangnya.
Menpar Arief Yahya menambahkan, pihak juga bersinergi dalam membangun pariwisata Indonesia bersama kementerian yang dipimpin Susi. Melalui MoU dengan Menteri KKP, sinergi lintas sektor antara Kemenpar dan KKP diperkuat untuk mencapai target 4 juta kunjungan wisman bahari di tahun 2019.
"Bahari Indonesia sangat kaya akan potensi wisata. Seperti panjang pantai kedua terpanjang setelah Canada, 80% koral di dunia hidup di Indonesia, dan ribuan pulau (±17.500 pulau) ada di Indonesia. Semua kekayaan itu tidak akan menjadi apa-apa jika tidak dikembangkan sebagai tempat wisata," tutur Menpar Arief Yahya. (*)
Advertisement