Menteri Pertanian Yasin Limpo Panen Raya Sorghum.di Lamongan
Menteri Pertanian RI, Prof Syahrul Yasin Limpo didampingi Bupati Lamongan Yuhronur Efendi melakukan panen raya sorghum di Desa Gondanglor, Kecamatan Sugio, Lamongan, Senin 22 Agustus 2022.
Panen raya itu sebagai penanda dimulainya sorghum pada lahan seluas 10 hektare dengan varietas bioguma yang mencapai produksi 45 ton.
Bupati Yuhronur Efendi kepada Menteri Yasin Limpo melaporkan, saat ini luas tanam sorgum di Lamonhan mencapai 200 hektare. Tersebar di dua kecamatan, yakni 190 hektare di Kecamatan Babat dan 10 hektare di Kecamatan Sugio.
Sementara dalam rangka akselerasi peningkatan hasil produksi sorgum, tahun 2023 Pemkab Lamongan akan mengembangkan kawasan khusus sorgum seluas 3.000 hektare melalui pendekatan dan penerapan Good Agriculture Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP). "Selain Kecamatan Sugio dan Babat, Direncanakan tersebar di Kecamatan Pucuk, Kedungpring, Sukodadi dan Babat, " katanya.
Disadari, lanjut Bupati Yuhronur, pengembangan diversifikasi produk pertanian sebagai langkah inovatif bukanlah sesuatu yang mudah. Mulai dari benih, pupuk dan pengolahan hasil produk sorgum terutama penyosoh, penepung dan juga beberapa komponen pengolahan hasil lainnya harus benar-benar disiapkan. Termasuk ketersediaan pasar industri dan stabilitas harga harus dijaga bersama.
"Di balik tantangan itu, Lamongan sangat berpeluang untuk dikembangkan sebagai kawasan diversifikasi produk pangan sorgum,” imbuhnya PakYes, panggilan akrab Bupati Lamongan.
Untuk itu, masih menurut bupati, sebagai wujud dukungan kebijakan, kini sedang disusun road map pengembangan sorgum, padi dan jagung sebagai komoditas unggulan Lamongan. Di dalamnya, memuat matrix kebutuhan jangka pendek, rencana aksi pendampingan dan pembiayaan, pengembangan produktivitas berbasis smart farming dan inovasi serta kolaborasi stakeholder.
"Tentu saja, kita tidak hanya membudidayakan sorghum saja. Masyarakat bahkan telah berhasil mengolahnya menjadi berbagai olahan makanan. Seperti kecap, tepung, jenang, sorghum cips, kerupuk, roti tawar, rengginang, mie kering hingga mie instan goreng" paparnya.
Usai mendengar penjelasan da melihat langsung manfaat komoditas sorghum, Menteri Yasin Limpo menyatakan dukungannya jika Kabupaten Lamongan dijadikan sebagai kawasan pengembangan komoditas pangan sorghum. Apalagik kualitas rasa sorgum sangat enak bahkan dapat dijadikan sebagai pengganti gandum.
“Jujur saya baru merasakan tadi sorgum enak sekali. Oleh karena itu Pak Bupati saya terima kasih sudah mencanangkan sorgum untuk di budidayakan dan saya lihat dalam road map, ada 1.000 hektare ampai 3.000 hektare. Kalau masih ada lahan lagi tambah sampai 10 hektare pak, pasti bisa,” ujarnya.
Selain itu, sebagai bentuk dukungan, Mentan Yasin Limpo juga mengajak seluruh pihak untuk membantu mengembangkan sorghum di Lamongan. Termasuk perbankan, agar bersama-sama memfasilitasi pengembangan kawasan sorgum ini, agar dapat terwujud.
“Saya mau sorghum di Lamongan ini jadikan bibit semua ya, "tuturnya.
Masih kata Mentan Yasin Limpo, melihat banyaknya impor gandum selama ini, ia mengajak masyarakat mulai beralih menggunakan bahan lokal seperti olahan sorgum ini. Mentan juga mengajak melawan impor gandum dengan sorgum.
"Saya senang sekali, kita buatkan satu tugas gugus, jadikan ini menjadi tandingan gandum. Ayo kita perbaiki industrinya, semuanya harus ikut turun tangan, ayo kita bantu mulai dari hulu ke hilir, ayo kita lakukan membantu kesejahteraan para petani Indonesia,” pesannya, yang ditujukan dirjen yang mendampingi kunjungannya di Lamongan.
Selain melakukan panen raya sorghim, Mentan Syahrul Yasin Limpo juga melakukan panen raya padi di Desa Kebalanpelang, Kecamatan Babat, di kawasan lahan 250 hektare.
Diketahui, Kabupaten Lamongan merupalan daerah penyumbang produksi tanaman padi tertinggi se Jawa Timur. Pada tahun 2021 mencapai 1.196.310 ton.